Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ADB Beri Pinjaman Rp2,99 T Dukung Penyelesaian 2 PLTP di Pulau Jawa

Instalasi sumur panas bumi milik PT Geo Dipa Energi di dataran tinggi Dieng Desa Pranten, Bawang, Batang, Jawa Tengah. (ANTARA/Anis Efizudin)
Instalasi sumur panas bumi milik PT Geo Dipa Energi di dataran tinggi Dieng Desa Pranten, Bawang, Batang, Jawa Tengah. (ANTARA/Anis Efizudin)
Intinya sih...
  • Proyek pembangkit panas bumi ini akan menyuplai listrik beban dasar (base load) ramah lingkungan ke jaringan Jawa-Bali. Pembangkit ini diperkirakan akan mengurangi emisi karbon lebih dari 550 ribu ton CO2 per tahun.
  • Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, yakni mencapai 29 gigawatt (GW). Adapun kapasitas terpasang saat ini sebesar 2,1 gigawatt, yang merupakan terbesar kedua di dunia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui memberikan pinjaman sebesar 180 juta dolar AS, setara Rp2,99 triliun kepada PT Geo Dipa Energi (Persero). Pinjaman ini untuk mendukung BUMN tersebut meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Pembiayaan dari ADB dialokasikan untuk merampungkan konstruksi dan uji operasional dua unit pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pulau Jawa. Kedua pembangkit tersebut memiliki kapasitas masing-masing 55 megawatt (MW).

1. PLTP akan kurangi emisi karbon 550 ribu ton CO2 per tahun

Instalasi sumur panas bumi milik PT Geo Dipa Energi di dataran tinggi Dieng Desa Pranten, Bawang, Batang, Jawa Tengah. (ANTARA/Anis Efizudin)
Instalasi sumur panas bumi milik PT Geo Dipa Energi di dataran tinggi Dieng Desa Pranten, Bawang, Batang, Jawa Tengah. (ANTARA/Anis Efizudin)

Proyek pembangkit panas bumi ini akan menyuplai listrik beban dasar (base load) ramah lingkungan ke jaringan Jawa-Bali. Pembangkit ini diperkirakan akan mengurangi emisi karbon lebih dari 550 ribu ton CO2 per tahun.

"Kami siap melanjutkan kerja sama erat untuk meningkatkan kapasitas panas bumi Indonesia dan mempercepat peralihan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan lebih tangguh," kata Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, dikutip dari ANTARA, Sabtu (1/11/2025).

Dia menilai, Geo Dipa memiliki peran penting sebagai katalis dalam pengembangan energi panas bumi nasional.

2. Indonesia punya potensi panas bumi terbesar di dunia

antarafoto-target-energi-panas-bumi-1758099637.jpg
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, mencapai sekitar 40 persen dari total potensi global atau sekitar 23,7 gigawatt (GW) dan menargetkan penambahan kapasitas PLTP sebesar 5,2 GW pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. ANTAFOTO/Adeng Bustomi

Jiro mengatakan, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, yakni mencapai 29 gigawatt (GW). Adapun kapasitas terpasang saat ini sebesar 2,1 gigawatt, yang merupakan terbesar kedua di dunia.

Kendati demikian, menurutnya, pengembangan panas bumi di Indonesia masih menghadapi tantangan berupa biaya tinggi, durasi proyek yang panjang, dan risiko eksplorasi yang besar.

3. Proyek dimulai sejak 2020

PLTP Unit I Dieng-Patuha. Dok. Geo Dipa Energi
PLTP Unit I Dieng-Patuha. Dok. Geo Dipa Energi

Sementara proyek yang telah dimulai sejak 2020 itu, tidak hanya mendukung eksplorasi dan pembangkitan listrik, tetapi juga memperkuat kapasitas Geo Dipa dalam perencanaan, pelaksanaan proyek, dan pengeboran yang didukung pemerintah untuk menarik investasi swasta.

Adapun ADB pada 2023 lalu telah memproses tambahan pembiayaan pertama berupa hibah senilai 10 juta dolar AS atau setara Rp166,25 miliar dari Dana Jepang untuk Mekanisme Pengkreditan Bersama (JFJCM). Pembiayaan ini digunakan untuk pemasangan teknologi canggih pada pembangkit listrik Patuha unit 2.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Terbaru, Dex Series Naik

01 Nov 2025, 12:45 WIBBusiness