Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aerospace Park Bandara Kertajati Tahap Awal Dibangun, Investasi Rp83 M

Inin Nastain IDN Times/ BIJB Kertajati
Inin Nastain IDN Times/ BIJB Kertajati
Intinya sih...
  • Pembangunan tahap pertama Aerospace Park Bandara Kertajati dimulai dengan pembangunan hanggar rotary wing dan infrastruktur dasar kawasan.
  • Biaya pembangunan tahap awal mencapai Rp83,5 miliar, dengan rencana pengembangan apron, taxiway, dan hanggar lanjutan di masa depan.
  • Rencana jangka panjang meliputi fasilitas manufaktur, pusat logistik, pelatihan, dan area pendukung setelah infrastruktur dasar beroperasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), memulai pembangunan tahap pertama Kertajati Aerospace Park.

Pembangunan itu diawali dengan proses peletakan baru pertama alias groundbreaking.

Groundbreaking itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy; Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi; Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi; serta Plt Direktur Utama BIJB, Ronald H. Sinaga.

1. Diawali dengan pembangunan hanggar

Suasana Bandara Kertajati (IDN Times/Umi Kalsum)
Suasana Bandara Kertajati (IDN Times/Umi Kalsum)

Pada tahap pertama ini, pengembangan kawasan akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar kawasan secara paralel dengan pembangunan hanggar rotary wing.

Pekerjaan mencakup pematangan lahan, penyediaan akses jalan internal, serta pembangunan jaringan utilitas utama seperti listrik, air, dan fiber optik, yang dilakukan bersamaan dengan konstruksi hanggar rotary wing untuk mendukung operasional MRO Rotary Wing sektor pemerintahan dan layanan terkait lainnya.

Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi mengatakan, hanggar itu dirancang dengan kapasitas fleksibel untuk menampung beberapa unit helikopter kelas menengah secara bersamaan dan diharapkan mulai beroperasi secara bertahap pada periode kuartal III-IV 2026.

“Kertajati Aerospace Park akan menjadi fondasi baru bagi ekosistem aviasi nasional sebagai pusat kemampuan MRO, manufaktur komponen, logistik, dan pengembangan SDM bertemu dalam satu kawasan yang terintegrasi,” kata Andi dikutip dari keterangan resmi, Senin (8/12/2025).

Setelah fase awal tersebut terselesaikan, pengembangan kawasan akan dilanjutkan dengan pembangunan konektivitas sisi udara melalui pengembangan apron dan taxiway, serta pembangunan hanggar lanjutan secara bertahap sebagai bagian dari rencana jangka panjang pengembangan Aerospace Park.

Hanggar lanjutan itu akan digunakan untuk perawatan pesawat fixed wing, fasilitas MRO untuk engine dan component, manufacture spare part, dan fasilitas pendukung lainnya.

2. Pembangunan tahap awal butuh biaya Rp83,5 miliar

Suasana Bandara Kertajati (IDN Times/Umi Kalsum)
Suasana Bandara Kertajati (IDN Times/Umi Kalsum)

Biaya pembangunan Aerospace Park tahap pertama, khususnya untuk hanggar dan fasilitas awalnya, berada pada kisaran di atas 5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp83,5 miliar (kurs Rp16.695 per dolar AS).

Angka tersebut akan terus berkembang seiring perluasan kawasan pada fase-fase berikutnya.

“Dengan dukungan penuh pemerintah dan kerja sama erat dengan BIJB, kami yakin Kertajati akan berkembang menjadi pusat gravitasi baru industri aviasi Indonesia dan menciptakan dampak ekonomi yang luas, baik nasional maupun regional,” tutur Andi.

3. Rincian pengembangan jangka panjang Aerospace Park

Suasana Bandara Kertajati (IDN Times/Umi Kalsum)
Suasana Bandara Kertajati (IDN Times/Umi Kalsum)

Pengembangan jangka panjang Kertajati Aerospace Park meliputi rencana kawasan industri dirgantara yang lebih luas, termasuk fasilitas manufaktur, pusat logistik, fasilitas pelatihan, dan area pendukung lainnya.

Namun, seluruh elemen tersebut akan berkembang secara bertahap setelah infrastruktur dasar kawasan dan hanggar utama beroperasi.

Plt Direktur BIJB, Ronald H. Sinaga mengatakan, pembangunan tahap awal ini merupakan momentum pengembangan kawasan Kertajati sebagai aerocity dan simpul pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

“Kami percaya kawasan ini akan menjadi ruang bagi tumbuhnya inovasi dan kegiatan industri penerbangan yang berkelanjutan, dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), sehingga mampu menghadirkan aktivitas industri bernilai tambah bagi daerah dan nasional,” tutur Ronald.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Business

See More

Melihat Peran Danantara dalam Mendorong Ekonomi Digital RI

08 Des 2025, 20:30 WIBBusiness