AHY Jadi Dewan Pengarah Badan Otorita Pantura

- Koordinasi lebih efektif lewat Badan OtoritaAHY melakukan komunikasi intensif dengan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan untuk koordinasi yang lebih efektif.
- AHY fokus menggerakkan banyak unsurAHY turut mengorkestrasi pembentukan Badan Otorita Pantura dan fokus menggerakkan berbagai pihak terkait agar program berjalan lebih terarah.
- Prabowo tak mau proyek GSW tertunda terusProyek Giant Sea Wall (GSW) telah masuk dalam rencana Bappenas sejak 1995, Prabowo memastikan tidak akan ada lagi penundaan dalam pelaksanaannya.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono ditunjuk menjadi Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura). Pembentukan lembaga baru itu diumumkan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (25/8/2025).
Badan Otorita Pengelola Pantura bakal menjadi wadah buat merancang, membangun, dan mengelola proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall (GSW) di Pantura.
"Kita jadi dewan pengarahnya. Saya sebagai dewan pengarahnya," kata pria yang akrab disapa AHY itu di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/8/2025).
1. Koordinasi lebih efektif lewat Badan Otorita

AHY mengatakan telah melakukan komunikasi intensif dengan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf yang baru saja diangkat Presiden Prabowo sebagai Kepala Badan Otorita Pantura.
Menurutnya, keberadaan badan tersebut akan membuat koordinasi lebih efektif. Dia menilai perlu ada institusi yang bisa bekerja langsung di lapangan, dan badan otorita tersebut menjadi wadah yang tepat untuk tujuan itu.
"Saya rasa ini adalah sesuatu yang sangat baik karena kita bisa lebih efektif lagi. Karena Kemenko Infra kan harus memiliki institusi-institusi yang juga bisa efektif bekerja di lapangan. Nah, ini lah Badan Otorita itu," tuturnya.
2. AHY fokus menggerakkan banyak unsur

AHY menambahkan, sejak awal pihaknya turut mengorkestrasi pembentukan Badan Otorita Pantura. Menurutnya, kerja tersebut tidak bisa dilakukan secara terpisah karena melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Dengan adanya badan otorita, AHY mengaku bisa lebih fokus menggerakkan berbagai pihak terkait agar program berjalan lebih terarah.
"Jadi kita tidak langsung sendiri-sendiri, tetapi justru karena ini melibatkan banyak pihak adanya Badan Otorita itu bagus sekali menurut saya. Justru saya bisa lebih fokus untuk menggerakkan berbagai stakeholders lainnya," tambahnya.
3. Prabowo tak mau proyek GSW tertunda terus

Prabowo menegaskan proyek GSW telah masuk dalam rencana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak 1995. Setelah tertunda lama, dia memastikan tidak akan ada lagi penundaan dan proyek tersebut akan segera dikerjakan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Kamis (11/6/2025).
"Bayangkan, sejak tahun 1995, 30 tahun lalu, kalau tidak salah ya, 30 tahun yang lalu. Tapi kita tidak berkecil hati, sekarang tidak ada lagi penundaan, sudah tidak perlu lagi banyak bicara, kita akan kerjakan itu, segera," tegasnya.