Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Airbus Resmi Akuisisi Spirit AeroSystems

Ilustrasi pesawat (freepik.com/onlyyouqj)
Ilustrasi pesawat (freepik.com/onlyyouqj)
Intinya sih...
  • Airbus finalisasi akuisisi aset strategis dari Spirit AeroSystems, pemasok komponen pesawat AS
  • Akuisisi ini diharapkan memperkuat rantai pasok Airbus untuk produksi pesawat A350, A321, dan A220
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Airbus mengumumkan finalisasi kesepakatan akuisisi sejumlah aset strategis dari Spirit AeroSystems, pemasok komponen pesawat asal Amerika Serikat (AS) pada Senin (28/4/2025). Langkah ini menandai penyelesaian bagian penting dari pembagian aset Spirit AeroSystems antara Airbus dan Boeing, dua raksasa industri kedirgantaraan dunia.

Kesepakatan ini, yang telah lama dinanti sejak negosiasi dimulai pada 2024, diumumkan setelah Airbus berhasil menyelesaikan tantangan kompleks terkait pembagian kekayaan intelektual dan operasional. Akuisisi ini diharapkan memperkuat rantai pasok Airbus, terutama untuk produksi pesawat A350, A321, dan A220.

1. Akuisisi aset strategis

Spirit AeroSystem (Dok Spirit AeroSystem)
Spirit AeroSystem (Dok Spirit AeroSystem)

Airbus akan mengambil alih sejumlah fasilitas produksi Spirit AeroSystems yang berlokasi di AS, Prancis, Maroko, dan Belfast, Irlandia Utara, pada Selasa (1/7). Fasilitas-fasilitas ini memproduksi komponen penting seperti badan pesawat tengah untuk A350, sayap untuk A220, dan bagian lain untuk A321, yang menjadi tulang punggung portofolio pesawat komersial Airbus.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Spirit AeroSystems akan membayar kompensasi sebesar 439 juta dolar AS (Rp7,3 triliun) kepada Airbus karena mengambil alih operasi yang selama ini merugi.

“Kami optimistis akuisisi ini akan meningkatkan efisiensi produksi dan stabilitas rantai pasok kami,” kata Guillaume Faury, CEO Airbus. 

2. Dukungan finansial untuk Spirit

Untuk memastikan kelancaran transisi, Airbus juga menyediakan lini kredit sebesar 200 juta dolar AS (Rp3,3 triliun) kepada Spirit AeroSystems, diumumkan bersamaan dengan finalisasi kesepakatan pada Senin (28/4). Dana ini bertujuan mendukung operasional Spirit selama proses divestasi, terutama untuk menjaga produksi komponen pesawat Airbus hingga penutupan transaksi pada kuartal III-2025.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas, di mana Boeing juga memberikan suntikan dana 350 juta dolar AS (Rp5,9 triliun) kepada Spirit untuk mendukung operasi terkait produksi pesawat Boeing.

“Kami berkomitmen menjaga stabilitas pemasok kami selama transisi ini,” ujar Thomas Toepfer, CFO Airbus, dilansir dari Yahoo Finance. 

3. Dampak pada industri kedirgantaraan

ilustrasi pesawat terbang (pexels.com/Nguyen Hung)
ilustrasi pesawat terbang (pexels.com/Nguyen Hung)

Akuisisi ini diharapkan mengatasi tantangan rantai pasok yang telah menghambat produksi Airbus, termasuk penundaan pengiriman A350F akibat masalah pasokan dari Spirit AeroSystems, yang diumumkan pada Kamis (20/2). Dengan mengendalikan langsung fasilitas produksi, Airbus berupaya meningkatkan ketepatan waktu pengiriman dan efisiensi biaya.

Kesepakatan ini juga memungkinkan Airbus untuk lebih mandiri dalam produksi komponen kunci, mengurangi ketergantungan pada pemasok eksternal. Namun, proses integrasi fasilitas Spirit ke dalam operasional Airbus diperkirakan tidak akan mudah.

“Ini bukan tugas sederhana, tetapi kami yakin dapat mengelola tantangan ini untuk memperkuat posisi kami di pasar global,” kata Faury, dikutip dari Business Standard. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jujuk Ernawati
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us