Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Airlangga soal Pembayaran Utang Whoosh: Banyak Cara

PHOTO-2025-11-05-15-15-52.jpeg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Airlangga belum tentukan opsi pembayaran utang Whoosh
  • Prabowo janji pemerintah bayar utang Whoosh Rp1,2 triliun per tahun
  • Prabowo singgung uang sitaan kasus korupsi buat bayar utang Whoosh
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh belum usai. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih akan membahas penyelesaian utang megaproyek tersebut bersama kementerian lain.

"Kita sedang bahas, nanti tentu akan dibicarakan secara teknis antarkementerian, dan juga solusi dengan Danantara," kata Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

1. Soal opsi pakai APBN

WhatsApp Image 2025-11-04 at 12.14.34 (2).jpeg
Potret Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh. (Dok. PT KCIC)

Meski begitu, Airlangga tak mau menjawab soal opsi pembayaran utang Whoosh menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dia mengatakan, ada banyak opsi yang tersedia.

"Ya kalau korporasi kan banyak cara," tutur Airlangga.

2. Prabowo janji pemerintah bayar utang Whoosh Rp1,2 triliun per tahun

WhatsApp Image 2025-11-04 at 11.42.53.jpeg
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebagai informasi, total utang kereta cepat mencapai Rp120,38 triliun. Sebesar 75 persen modal proyek itu dibiayai oleh China Development Bank (CDB) dengan bunga 2 persen per tahun.

Total investasi proyek Whoosh mencapai 7,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, target awal hanya 6 miliar dolar AS. Dengan demikian, biaya proyek Whoosh bengkak 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp20,05 triliun (kurs Rp16.707,5 per dolar AS).

Pembayaran cost overrun dirancang dengan skema 60 persen dan 40 persen. Di mana sebesar 60 persen atau 720 juta dolar AS dibayar oleh konsorsium Indonesia, dan 40 persen atau senilai 480 juta dolar AS dibayar konsorsium China.

Pada Selasa, (4/11) kemarin, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah akan membayar utang Whoosh sebesar Rp1,2 triliun per tahun. Meski demikian, Prabowo enggan menjelaskan, dana untuk bayar utang tersebut berasal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara atau dari APBN.

"Pokoknya gak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun. tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," ujar Prabowo dalam pidatonya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat.

3. Prabowo singgung uang sitaan kasus korupsi buat bayar utang Whoosh

WhatsApp Image 2025-06-17 at 9.01.23 PM.jpeg
Kejaksaan Agung memamerkan uang sitaan dengan jumlah fantastis, yakni sebesar Rp11,8 triliun (Dok. Puspenkum)

Prabowo menjamin pemerintah memiliki dana yang cukup untuk menanggung kewajiban tersebut. Bahkan dengan menyebut sumber dana berasal dari uang hasil sitaan koruptor yang berhasil diselamatkan negara.

"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi, saya hemat. Gak saya kasih kesempatan. Jadi saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua," ujar Prabowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Hadapi Inflasi Tinggi, Ini Cara Lindungi Kekayaan dengan Investasi

06 Nov 2025, 05:05 WIBBusiness