Akhir Pekan, Kurs Rupiah Tumbang Hadapi Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah 32 poin ke level Rp14.429 per dolar Amerika Serikat (AS), pada pembukaan perdagangan akhir pekan atau Jumat (3/12/2021).
Sebelumnya pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Desember 2021 sore, kurs rupiah melemah 51 poin ke level Rp14.397 per dolar AS.
1. Kurs rupiah berpotensi tertekan sepanjang hari ini

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi terus mengalami tekanan dari dolar AS hari ini.
"Pasar kelihatannya masih belum lepas dari sentimen percepatan tapering AS yang menarik likuiditas dolar di pasar, sehingga dolar berpotensi menguat," kata Ariston, dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Jumat pagi.
Di sisi lain, penguatan dolar juga disebabkan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang menunjukkan hasil lebih baik dari ekspektasi.
"Artinya pengangguran mulai berkurang. Data ketenagakerjaan yang membaik ditambah kenaikan inflasi melebihi target 2 persen, mendukung pertimbangan percepatan pengetatan moneter di AS," tutur Ariston.
2. Pasar masih khawatir terhadap Omicron

Penyebab lain yang membuat rupiah tumbang pagi ini, adalah kekhawatiran pasar terhadap varian baru virus corona, Omicron.
Ariston mengatakan, pasar khawatir Omicron bakal menjadi pencetus gelombang pandemik COVID-19 yang baru.
"Kekhawatiran ini kemudian mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah," kata dia.
3. Proyeksi pergerakan rupiah nanti sore

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan pergerakan kurs rupiah bakal melemah pada penutupan perdagangan sore nanti.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp14.450 dengan potensi support di kisaran Rp14.350," kata dia.



















