Akhmad Ma'ruf Maulana Jadi Ketum HKI 2025-2029, Ini Profilnya

- Ma'ruf Maulana terpilih menjadi Ketua Umum HKI 2025-2029.
- Ma'ruf dikenal sebagai pemilik kawasan industri di Batam, Kepulauan Riau. Perjalanan bisnis Ma’ruf bermula dari industri plastik berskala kecil.
- Sebelum membangun ribuan hektar kawasan industri di Kepulauan Riau, Ma'ruf hanyalah sosok perantau yang bekerja serabutan.
Jakarta, IDN Times - Akhmad Ma'ruf Maulana, pemilik Wiraraja Group, kelompok perusahaan di sektor industri dan energi, terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Periode 2025-2029. Pria yang karib disapa Haji Ma'ruf tersebut menjadi Ketua Umum HKI setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX HKI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam pidatonya setelah menjadi Ketua Umum HKI, Ma'ruf menyampaikan pentingnya kolaborasi antara HKI dan pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian dan beberapa kementerian lainnya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih pasti dan kompetitif.
"Kawasan industri harus bisa menjadi penggerak perekonomian nasional berlandaskan nasionalisme, bukan semata mencari peruntungan. Arah kebijakan HKI sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto serta akan aktif mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN)," tutur Ma'ruf, dikutip Minggu (22/6/2025).
1. Pembentukan BKIN
Ma’ruf juga menekankan pentingnya membentuk Badan Kawasan Industri Nasional (BKIN) yang berada langsung di bawah pembinaan teknis Kementerian Perindustrian, serupa dengan peran Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jika tidak, pemerintah juga didesak untuk membentuk undang-undang kawasan industri karena ratusan anggota HKI investasi yang ada di dalamnya bukanlah sedikit, melainkan mencapai ribuan triliun.
“Kawasan industri membutuhkan payung hukum khusus. Dengan begitu, pelaku pengusaha HKI bukan hanya membangun kawasan industri tetapi juga pemilik industri di dalamnya,” ujar Ma'ruf.
2. Profil Akhmad Ma'ruf Maulana

Ma'ruf sendiri menempuh jalan panjang sebelum menjadi pengusaha dan kemudian terpilih sebagai Ketua Umum HKI 2025-2029. Sebelum membangun ribuan hektar kawasan industri di Kepulauan Riau, Ma'ruf hanyalah sosok perantau yang bekerja serabutan. Lahir di Sumenep, Madura pada 4 September 1969, Ma'ruf bertekad mengubah kehidupan keluarganya dengan merantau.
"Seperti kebanyakan orang, saya berangkat dari bukan siapa-siapa. Saya anak Madura, hidup di lingkungan masyarakat yang bisa dikatakan budayanya cukup keras dan religius, saya lahir dari keluarga yang hidupnya pas-pasan, ya seperti banyak orang juga tahu bagaimana kebanyakan keluarga Madura di masa itu. Nah, dari situ saya punya keinginan untuk mengubah hidup," tutur Ma'ruf.
Ma'ruf pun merantau ke banyak daerah, mulai dari Jakarta hingga Papua untuk mewujudkan mimpinya tersebut. Dia menuturkan banyak menjalani pekerjaan dalam perantauan seperti menjadi buruh cuci mobil hingga kernet bus trayek Blok M-Ciputat.
“Dari (merantau) itu saya menerpa banyak sekali pengalaman dan wawasan, tapi intinya saya melihat keberhasilan orang itu dari disiplin atas kerja kerasnya. Saya sempat berpikir, “Kenapa orang itu bisa ya?”, “Apakah saya juga bisa?”, itu yang membentuk saya. Bagi saya, kalau orang lain bisa, kita juga wajib bisa! Pasti! Tidak ada yang tidak mungkin,” tutur dia.
3. Pemilik kawasan industri di Batam

Sebelum dikenal sebagai pemilik kawasan industri di Batam, Kepulauan Riau, perjalanan bisnis Ma’ruf bermula dari industri plastik berskala kecil, lalu berkembang jadi satu pabrik yang kemudian terus bertambah.
Saat krisis ekonomi datang menghantam, naluri bisnisnya justru datang menuntun. Dia melihat peluang untuk tidak hanya mengembangkan pabrik, tapi membuat satu kawasan industri. Lalu, ketika dunia mulai sibuk bicara energi bersih, dia membuat satu lagi terobosan besar.
“Saya menangkap peluang, akhirnya saya masuk ke industri energi bersih. Intinya kita melakukan sebuah perubahan di industri kita, tentunya tidak serta merta meninggalkan sektor industri yang sudah ada. Jadi industri yang sudah ada kita tetap pertahankan, terus dikembangkan ke kawasan industri. Nah dari situ kita ekspansi ke energi bersih," tutur Ma'ruf.