Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akses Skywalk Kebayoran Lama Bayar Rp3.500, MTI: Harusnya Gratis!

Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno meminta Pemprov DKI Jakarta membuka akses skywalk Kebayoran Lama untuk masyarakat umum.

Dalam hal ini, Djoko menyinggung akses skywalk tersebut seharusnya gratis, tak perlu tap menggunakan kartu uang elektronik.

"Gak usah bayarlah, daripada jadi polemik. Dan DKI kan uangnya banyak, makin banyak bangun itu kan juga membuat masyarakat lebih senang mau berjalan kaki. Memang untuk pejalan kaki di bawahnya gak begitu bagus. Jadi mudah-mudahan gak bayar saja. Kecuali akses masuk TransJakarta," kata Djoko di kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

1. Djoko sebut tak ada negara yang terapkan tarif untuk akses jembatan penyeberangan

Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurut Djoko, tak ada negara yang menerapkan tarif untuk jembatan penyeberangan orang (JPO). Oleh sebab itu, dia meminta Pemprov DKI Jakarta bisa membuka akses cuma-cuma untuk masyarakat umum menggunakan skywalk tersebut.

"DKI punya uang itu ya gak apa-apa, uangnya banyak kok. Buatlah banyak seperti itu di tempat-tempat lain. Jadi Jakarta jadi kota yang dikenal di dunia. Setahu saya belum ada yang bayar, Singapura juga gak bayar," tutur Djoko.

2. Pejalan kaki akan menumpuk di bawah skywalk

Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan hubungkan Stasiun KRL Kebayoran dengan dua halte TransJakarta. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan hubungkan Stasiun KRL Kebayoran dengan dua halte TransJakarta. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurut Djoko, jika masyarakat harus melakukan tap dengan kartu uang elektronik, maka penggunaan skywalk tak akan maksimal. Sehingga, pejalan kaki yang menyeberang di jalanan bawah skywalk tersebut masih akan menumpuk.

"Ya jelas, (di bawah) makin numpuk. harusnya kita kurangi orang menyeberang di bawah," tutur Djoko.

3. Skywalk Kebayoran Lama bukan jalur umum

Mesin top up saldo kartu uang elektronik di Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Mesin top up saldo kartu uang elektronik di Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan Skywalk Kebayoran Lama memang bukan jalur umum. Skywalk tersebut adalah jalur penghubung bagi pengguna TransJakarta dari Halte Transjakarta Velbak (Koridor 13), Halte Pasar Kebayoran Lama (Koridor 8), dan pengguna KRL Stasiun Kebayoran Lama.

Sehingga, untuk menyeberang menggunakan Skywalk masyarakat harus melakukan tap kartu uang elektronik, dan dikenakan tarif Rp3.500 sebagai tarif dasar untuk naik TransJakarta atau KRL.

“Bukan sebagai jembatan penyeberangan orang umum, jadi harus pakai kartu,” kata Hari Nugroho dilansir ANTARA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us