Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Chili Naikkan Proyeksi Investasi Tambang Jadi Rp1,7 Kuadriliun

Chili Naikkan Proyeksi Investasi Tambang Jadi Rp1,7 Kuadriliun
Ilustrasi pertambangan (freepik.com/wirestock)
Intinya sih...
  • Chili meningkatkan proyeksi investasi pertambangan menjadi 104,549 miliar dolar AS (Rp1,7 kuadriliun) hingga 2034, naik 26 persen dari perkiraan tahun lalu.
  • Ekspansi tambang Escondida milik BHP dan pembangunan konsentrator baru di Collahuasi menjadi pendorong utama proyeksi investasi ini.
  • Sebagai produsen tembaga terbesar dunia dan litium terbesar kedua, Chili memperkuat perannya dalam transisi energi global dengan menarik minat pasar internasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Chili meningkatkan proyeksi investasi pertambangan hingga 2034 menjadi 104,549 miliar dolar AS (Rp1,7 kuadriliun), seperti yang diumumkan badan negara Cochilco pada Kamis (11/12/2025) lalu. Angka ini naik 26 persen dibandingkan perkiraan tahun lalu yang mencapai sekitar 83 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun).​

Sebagai produsen tembaga terbesar di dunia dan litium terbesar kedua secara global, Chili mendominasi sektor mineral kritis yang esensial untuk transisi energi. Investasi tersebut akan memperkuat pasokan tembaga untuk jaringan listrik dan energi terbarukan, serta litium untuk baterai kendaraan listrik.

1. Peningkatan signifikan dari proyeksi sebelumnya

Badan negara Cochilco mengumumkan proyeksi investasi pertambangan Chili mencapai 104,549 miliar dolar AS (Rp1,7 kuadriliun) untuk periode mulai tahun ini hingga 2034. Angka tersebut melonjak 26 persen dibandingkan estimasi tahun lalu sebesar 83 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) untuk rentang 2024-2033, menjadikannya proyeksi tertinggi sejak periode 2016-2025.​

Peningkatan ini didorong oleh komitmen proyek baru serta ekspansi brownfield di sabuk pertambangan Chili. Laporan Cochilco mencakup 51 proyek dari perusahaan negara dan swasta, dengan penekanan utama pada pengembangan tembaga dan litium.

2. Proyek utama yang mendorong investasi

Ekspansi besar di tambang Escondida milik BHP, yang merupakan tambang tembaga terbesar di dunia, menjadi pendorong utama proyeksi investasi ini. Proyek lain mencakup pembangunan konsentrator baru di Collahuasi, yang dimiliki bersama oleh Anglo American dan Glencore. Pengembangan proyek litium baru juga menonjol untuk mendukung produksi baterai kendaraan listrik.​

Menteri Pertambangan Chili, Aurora Williams menekankan peran strategis mineral-mineral tersebut dalam portofolio investasi.

“Dalam portofolio ini, kita dapat melihat bagaimana proyek-proyek tembaga dan litium baru sedang mengkonsolidasikan diri sebagai pendorong perkembangan di masa depan,” ujar Aurora Williams saat peluncuran laporan Cochilco, dilansir Investing.

3. Posisi Chili di pasar mineral global

Chili menyediakan tembaga untuk jaringan listrik, energi terbarukan, serta kendaraan listrik, sementara litium digunakan dalam baterai rechargeable. Sebagai produsen tembaga terbesar dunia dan litium terbesar kedua, Chili memperkuat perannya dalam transisi energi global. Investasi ini menarik minat pasar internasional seiring melonjaknya permintaan mineral kritis.​

Proyeksi Cochilco menegaskan posisi Chili sebagai pemasok strategis mineral kritis. Badan tersebut mencatat momentum baru dari proyek-proyek yang sebelumnya tertunda kini kembali berjalan lancar, disertai komitmen kuat pada infrastruktur pengolahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Kesalahan dalam Mengelola Keuangan yang Bikin Bangkrut

14 Des 2025, 19:00 WIBBusiness