Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ambil Alih Perusahaan Tisu Hongkong, Segini Kekayaan Sukanto Tanoto

Tinah Bingei Tanoto dan Sukanto Tanoto (Dok. Tanoto Foundation)
Tinah Bingei Tanoto dan Sukanto Tanoto (Dok. Tanoto Foundation)

Jakarta, IDN Times - Konglomerat asal Indonesia, Sukanto Tanoto, kembali menjadi pembahasan publik. Dilansir dari Forbes, perusahaan Royal Golden Eagle (RGE) milik Sukanto Tanoto membeli saham Vinda International Holdings.

RGE telah mengajukan penawaran untuk mengambil alih perusahaan pembuat tisu yang terdaftar di Hong Kong tersebut dengan harga premium. Pemegang saham utama perusahaan itu telah menyetujui tawaran tersebut.

Pemegang saham utama Vinda adalah produsen produk perawatan pribadi asal Swedia Essity AB dan pendiri Vinda, Li Chao Wang, yang mewakili sekitar 72,63 persen kepemilikan gabungan di perusahaan.

Lantas, berapa kekayaan Sukanto Tanoto dan apa saja bisnis yang dimilikinya?

1. Sukanto Tanoto jadi orang terkaya ke-20 di Indonesia

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data Forbes, Sabtu (16/12/2023), Sukanto Tanoto memiliki kekayaan 3,2 miliar dolar AS dan menduduki urutan ke-952  sebagai orang terkaya di dunia. 

Sementara di Indonesia, ia berhasil menduduki peringkat ke-20 dengan total kekayaan 3,15 miliar dolar AS.

2. Sukanto Tanoto pemilik Royal Golden Eagle

ilustrasi minyak kelapa sawit (pexels.com/sipu9945)
ilustrasi minyak kelapa sawit (pexels.com/sipu9945)

Sukanto Tanoto adalah pemilik Royal Golden Eagle, sebuah grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.

Sementara itu di skala nasional, perusahaan tersebut sudah memperluas jangkauan hingga skala global dengan kantor yang tersebar di Jakarta, Singapura, Hong Kong, Beijing, dan Nanjing.

Salah satu perusahaan miliknya, Bracell, kini juga sudah menjadi salah satu produsen selulosa khusus terbesar di dunia, yang digunakan dalam segala hal mulai dari tisu bayi hingga es krim.

Bracell juga menginvestasikan 500 juta dolar AS untuk membangun fasilitas kertas tisu dan pulp di Brasil.

3. Bisnisnya dimulai sejak 50 tahun lalu

ilustrasi dana donasi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi dana donasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Kini, Tanoto berusia 73 tahun dan memiliki anak empat. Ia memulai bisnisnya sejak 50 tahun yang lalu, ketika Tanoto membuka toko pemasok suku cadang sederhana yang dikenal sebagai Toko Motor.

Ia juga membentuk organisasi filantropi yang dinamakan Tanoto Foundation dengan nilai 200 juta dolar AS pada tahun 2022. Filantropi ini dibangun bersama orang terkaya di dunia seperti Ray Dalio, Li Ka-shing, dan keluarga Widjaja di Indonesia.

Lebih lanjut, Tanoto merambah ke bisnis kertas tisu pada tahun 2023, dengan mengakuisisi OL Papeis dari Brazil dan saham di Vinda dari China.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us