Amerika Serikat di Ambang Gagal Bayar Utang Pertama

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Amerika serikat (AS) dibayangi gagal bayar atau default utang pertamanya. Dalam pernyataan pada Selasa (16/11/2021) kepada anggota parlemen, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan dia sekarang memperkirakan bahwa AS akan mencapai batas utangnya pada 15 Desember.
Tanggal ini hampir dua minggu lebih lambat dari perkiraan awalnya, yakni pada 3 Desember. Itu berarti, dalam kurun waktu tersebut, anggota parlemen harus mencapai kesepakatan tentang cara menaikkan atau menangguhkan plafon (batas tertinggi) utang AS.
1. Default pertama

Menurut CNBC, jika anggota parlemen AS gagal melakukannya sebelum tanggal yang disebut drop-dead tersebut, maka pemerintah AS akan mengalami default untuk pertama kalinya.
Yellen mengatakan bahwa perpanjangan 12 hari itu akan memberi Kongres lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan tentang cara mengangkat atau menangguhkan plafon utang tersebut.
2. Alasan perpanjangan

Dalam sepucuk surat kepada Ketua DPR Nancy Pelosi, Yellen menjelaskan bahwa perkiraannya yang direvisi tersebut sebagian merupakan hasil dari pengesahan rencana infrastruktur senilai 1 triliun dolar AS (Rp14 ribu triliun) oleh Presiden Joe Biden awal pekan ini.
“Kemarin, Presiden menandatangani Undang-Undang Investasi Infrastruktur dan Pekerjaan, yang mengalokasikan 118 miliar dolar AS untuk Dana Perwalian Jalan Raya,” tulisnya. “Dana ini harus ditransfer ke Highway Trust Fund dalam waktu satu bulan setelah berlakunya undang-undang, dan transfer akan selesai pada 15 Desember.”
“Sementara saya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa Departemen Keuangan akan dapat membiayai pemerintah AS hingga 15 Desember dan menyelesaikan investasi Dana Perwalian Jalan Raya, ada skenario di mana Departemen Keuangan akan dibiarkan dengan sumber daya yang tersisa yang tidak mencukupi untuk terus membiayai operasi pemerintah AS setelah tanggal ini,” tambahnya.
3. Default bisa sebabkan resesi

Yellen mengatakan dia memperkirakan default akan menyebabkan resesi dan membahayakan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.
Sebelumnya pada awal Oktober, Kongres AS telah meloloskan kenaikan plafon utang sementara. Kemungkinan Demokrat, yang memiliki mayoritas tipis di kedua majelis Kongres, akan meloloskan kenaikan berikutnya. Keputusan soal plafon utang ini hanyalah satu dari serentetan daftar tugas Demokrat sebelum akhir tahun.
DPR diperkirakan akan melakukan voting pada jaring pengaman sosial dan rencana iklim Biden yang hampir senilai 1,8 triliun dolar AS minggu ini, sebelum Kongres menuju reses Thanksgiving. Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan pada Selasa bahwa kamarnya akan meloloskan rencana yang dikenal sebagai Build Back Better Act itu sebelum Natal.