Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Permintaan Tinggi, Pengembang Berlomba Sediakan Smart Home Murah 

Ilustrasi rumah pintar (Dok. IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi rumah pintar (Dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times – Perkembangan teknologi telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perumahan. Kini, semakin banyak pengembang yang menawarkan rumah pintar (smart home) sebagai produk andalannya.

Smart home adalah rumah berbasis teknologi. Artinya, teknologi dimanfaatkan untuk mengatur dan mengontrol rumah dari jarak jauh, kapan saja, dan di mana saja. Cukup dengan gawai kamu bisa menyalakan atau mematikan lampu, mengoperasikan televisi, menghidupkan AC, hingga membuka serta menutup tirai. Praktis kan, semua perangkat dalam genggaman!

Dari luar, sekilas smart home tidak berbeda dengan rumah konvensional. Tapi, rumah pintar ternyata memiliki nilai jual yang berbeda. Teknologi yang berintegrasi dengan hunian menambah harga jual rumah. Sehingga, tidak heran banyak perusahaan properti yang berlomba membangun smart home.

1. Peminat smart home di Indonesia salah satu tertinggi di Asia Pasifik

Ilustrasi smart lock door (unsplash.com/Sebastian Scholz)
Ilustrasi smart lock door (unsplash.com/Sebastian Scholz)

Berdasarkan riset Savills Indonesia, dikutip dari Properti Indonesia, Asia Pasifik tercatat sebagai salah satu kawasan dengan pertumbuhan smart home tertinggi. Angkanya diprediksi mencapai sekitar 31 persen untuk periode 2019-2025. Lebih menarik lagi, ternyata Indonesia masuk sebagai salah satu negara dengan permintaan smart home tertinggi, khususnya di wilayah Jabodetabek dan Bali.

Di kawasan Jakarta, rumah pintar paling banyak digunakan di Kebayoran Baru, Pondok Indah, dan Pantai Indah Kapuk. Tangerang dan Bekasi mulai gencar dipasarkan oleh beberapa pengembang properti.

Pengembang yang cukup populer dalam menjual smart home adalah Sinarmas Land dan Ciputra Group, dengan perkiraan lebih dari 8 ribu unit yang dikembangkan di Indonesia.

Salah satu produk smart home yang paling umum digunakan terkait keamanan, yaitu CCTV dan smart door lock yang sudah menjadi fitur tambahan reguler dalam perkembangan perumahan termasuk di daerah perkotaan Jakarta dan Surabaya.

Awalnya, sistem ini hanya ditemukan pada perumahan kelas atas, tetapi sekarang sudah merambah ke perumahan kelas menengah.

2. Pertumbuhan smart home melonjak di Jabodetabek dan Bekasi

Ilustrasi rumah pintar (Dok. IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi rumah pintar (Dok. IDN Times/Istimewa)

Khusus Jabodetabek, diprediksi ada sekitar 10 ribu unit hunian yang tercatat sebagai rumah pintar. Terlebih, permintaan smart home telah didukung masuknya merek-merek terjangkau yang sesuai dengan anggaran masyarakat, seperti Schneider dan Panasonic, dan produk lokal Bardi.

Savills juga mencatat, ada lebih dari 50 persen unit rumah pintar yang telah dipasarkan di Jabodetabek, dengan menyasar konsumen keluarga muda dengan harga di bawah Rp1 miliar, disusul rumah antara Rp1 miliar hingga Rp2,5 miliar sebanyak 27 persen.

Data yang dikutip Properti Indonesia juga mencatat, lebih dari 90 persen proyek residensial dengan sistem ini berlokasi di Tangerang dan Bekasi. Daerah ini menjadi favorit bagi keluarga muda karena faktor lokasi, tidak terlalu jauh atau dekat dari pusat kota, akses bekerja dan sekolah, serta fasilitas penunjang yang banyak.

Keluarga muda melihat smart home sebagai gaya hidup dan kenyamanan, karena dapat membantu menyesuaikan diri antara pekerjaan dan waktu dengan keluarga. Selain itu, sistem otomatis pada rumah juga dapat memastikan kenyamanan dan keamanan yang lebih baik untuk rumah.

“Semakin banyak orang yang peduli tentang lingkungan dan kesejahteraan, sementara pada saat yang sama menuntut efisiensi dan kenyamanan yang lebih tinggi, rumah pintar akan muncul sebagai pilihan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan rumah konvensional biasa,” tulis Savills.

3. Ada smart home yang dibandrol dari Rp250 juta

Ilustrasi fitur yang ditawarkan oleh smart home (Dok. IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi fitur yang ditawarkan oleh smart home (Dok. IDN Times/Istimewa)

Salah satu pengembang rumah, G5 Land bahkan berinovasi dengan mengembangkan konsep rumah baru, yaitu eco smart home dan eco home.

Pada 29 Oktober 2022, G5 Land telah merilis Sanur RiverView yang berlokasi di daerah Ciseeng, Bogor. Ada 2 tipe hunian yang tersedia saat ini, yaitu tipe Maninjau rumah 1 lantai dengan Harga mulai dari 250 Jutaan berkonsep eco home dan tipe Toba rumah 2 lantai dengan harga mulai dari Rp 350 Jutaan berkonsep eco smart home.

“Konsep eco smart home merupakan rumah pintar dengan kenyamanan yang tinggi hanya dengan menggunakan smartphone. Dan efisien dalam pemakaian energi dengan memikirkan sirkulasi udara yang baik serta pencahayaan yang alami. Dan yang paling penting segala kebutuhan di rumah bisa diatur dalam genggaman tangan yang terintegrasi melalui aplikasi Smart Home,” kata Marketing Komunikasi G5 Land, Jeremy.

Untuk eco home merupakan konsep hunian yang memikirkan dalam efisiensi energi listrik, pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us