Kenali 5 Jenis Produk Reksa Dana Ini sebelum Investasi

Ketahui jenis-jenis produk reksa dana berikut sebelum beli

Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi bagi para pemodal atau investor. Reksa dana biasanya dipilih bagi investor yang tidak memiliki modal besar serta waktu dan pengetahuan terbatas. Ada lima jenis produk reksa dana yang perlu diketahui.

Reksa dana dapat diartikan sebagai medium untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Dana tersebut kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Ada lima jenis produk reksa dana yang perlu diketahui sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. Penasaran apa saja? Yuk, simak!

1. Reksa dana pasar uang 

Kenali 5 Jenis Produk Reksa Dana Ini sebelum Investasiilustrasi uang (unsplash.com/Jp Valery)

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang 100 persen dana investasinya dialokasikan ke instrumen pasar uang. Di antaranya deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi. Masa jatuh tempo reksa dana pasar uang kurang dari setahun. 

Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka pendek. Sebab, sifatnya yang cenderung likuid mudah dicairkan saat investor sewaktu-waktu memerlukan dana. Selain itu, reksa dana ini memiliki tingkat risiko yang paling rendah. Kamu juga tidak akan dibebankan biaya pembelian dan penjualan. Namun, imbal hasil yang diberikan reksa dana ini cenderung kecil. 

2. Reksa dana pendapatan tetap 

Kenali 5 Jenis Produk Reksa Dana Ini sebelum Investasiilustrasi uang (unsplash.com/Alexander Mils)

Alokasi dana investasi di reksa dana pendapatan tetap ditempatkan sekurang-kurangnya 80 persen pada surat utang atau obligasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan imbal hasil yang menarik dan cenderung stabil. Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka menengah, yaitu sekitar 1-3 tahun. 

Risiko yang dimiliki reksa dana ini lebih besar daripada reksa dana pasar uang. Namun, secara keseluruhan masih terbilang cukup stabil dan cocok untuk investor yang menghindari risiko. Selain itu, reksa dana ini juga cenderung bersifat likuid sehingga kamu bisa menjual reksa danamu pada hari yang sama saat kamu membelinya. 

Namun, return atau imbal hasil yang diberikan reksa dana ini juga terbilang rendah  meskipun secara keseluruhan nilainya lebih besar daripada imbal hasil reksa dana pasar uang. 

Baca Juga: Agen Penjual Efek Reksa Dana: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

3. Reksa dana saham 

Kenali 5 Jenis Produk Reksa Dana Ini sebelum Investasiilustrasi analisis pasar saham (unsplash.com/Joshua Mayo)

Reksa dana yang satu ini mengalokasikan setidaknya 80 persen dari dana investasinya ke instrumen pasar saham. Reksa dana ini cocok untuk dijadikan tujuan investasi jangka panjang, yaitu dengan waktu di atas lima tahun, ataupun untuk kamu para investor agresif. 

Karena tingkat imbal hasil yang diberikan mengikuti fluktuasi pasar saham, reksa dana ini memiliki risiko yang paling tinggi di antara jenis reksa dana lainnya. Meskipun begitu, risiko yang tinggi ini turut dibarengi dengan tingkat imbal hasil yang paling tinggi juga. 

4. Reksa dana indeks

Kenali 5 Jenis Produk Reksa Dana Ini sebelum Investasiilustrasi perdagangan saham (unsplash.com/Jamie Street)

Melansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana indeks adalah reksa dana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik indeks obligasi maupun saham. Reksa dana indeks yang banyak beredar di pasaran adalah reksa dana indeks saham IDX30 dan reksa dana indeks saham LQ45. 

Dalam reksa dana ini, manajer investasi bertindak pasif, karena alokasi dan pembobotan dana investasi mengikuti indeks yang dijadikan acuan, sehingga biaya yang dibebankan kepada investor pun rendah. Namun, di sisi lain, manajer investasi tidak dapat dengan leluasa mengubah komposisi portofolio meskipun harga suatu saham terus merosot. 

5. Reksa dana syariah

Kenali 5 Jenis Produk Reksa Dana Ini sebelum Investasiilustrasi investasi (pixabay.com/Pexels)

Reksa dana syariah sebenarnya hampir sama dengan keempat reksa dana yang telah disebutkan di atas. Namun, dana investasi dalam reksa dana syariah akan dialokasikan ke efek keuangan yang sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis daftar efek keuangan syariah, tentunya efek keuangan ini masih terikat dengan batasan investasi OJK. 

Tujuan reksa dana syariah adalah untuk mengakomodasi investor yang tidak hanya mempertimbangkan keuntungan, tetapi juga aspek kebaikannya (hasanah). Investasi di reksa dana syariah telah mendapatkan fatwa dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan aspek kesyariahannya juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Di antara lima jenis reksa dana di atas, kamu pilih jenis reksa dana yang mana, nih? sesuaikan dengan profil investasimu, ya!

Baca Juga: 4 Jenis Reksa Dana, Mana yang Jadi Pilihanmu? 

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya