Anggaran Rp124,4 T buat Ketahanan Pangan, 3 Food Estate Bakal Dibangun

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menganggarkan lebih dari Rp124 triliun untuk ketahanan pangan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kemudian ketahanan pangan menjadi perhatian dari presiden terpilih. Kita mengalokasikan Rp124,4 triliun. Dari mulai sisi pra-produksi, produksi, distribusi, pemasaran, hingga di sisi konsumen," kata Sri Mulyani, dikutip Minggu (18/8/2024).
1. Sisi praproduksi

Ada sejumlah program yang direncanakan dalam pra-produksi, guna memperkuat ketahanan pangan.
"Kalau kita lihat dari pra-produksi, dari bantuan alat tangkap, subsidi pupuk, bantuan alat mesin, dan benih baik pangan maupun ikan," ujar Sri Mulyani.
Kemudian, pemerintah akan memberikan bantuan alat tangkap ikan 10 ribu unit. Kemudian subsidi pupuk antara 8,5 juta hingga 9,5 juta ton.
Selain itu, akan diberikan juga bantuan alat dan mesin pertanian 1.012 unit. Ada pula bantuan benih ikan 131,6 juta ekor, bantuan benih pangan 2.267 hektare, kredit usaha rakyat (KUR) pertanian, dan subsidi resi gudang.
2. Pembangunan food estate

Sementara dari sisi produksi, Prabowo-Gibran berencana membangun tiga food estate pada 2025. Namun, Sri Mulyani belum menjelaskan secara detail berapa anggaran yang dibutuhkan guna membangun tiga food estate tersebut.
"Dari sisi produksi akan ada tiga food estate. Lokasinya di Kalteng, Sumut, dan NTT, dan pencetakan sawah baru. Ini akan pengembangan kawasan padi dan jagung, serta infrastruktur seperti bendungan, jaringan," kata dia.
Adapun rincian sektor produksi untuk mendukung ketahanan pangan lainnya adalah cetak sawah 250 ribu hektare, pengembangan kawasan padi 485 ribu hektare, pengembangan kawasan jagung 250 ribu hektare, pembangunan 12 unit bendungan, pembangunan jaringan irigasi 17 ribu hektare, penyediaan lahan pertanian pangan produktif 20,4 kilometer persegi, dan asuransi pertanian 1 juta hektare.
3. Pembangunan jalan untuk mudahkan distribusi

Sementara dari sisi distribusi, anggaran untuk ketahanan pangan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan beberapa infrastruktur.
Di antaranya adalah pelabuhan logistik, jalan sepanjang 49.782 kilometer, penyediaan akses jalan tol, kereta api untuk jalur logistik, finalisasi lima bandara, jalan daerah, cold storage, dan Jalan Usaha Tani.
"Terutama untuk perbaikan jalan. Akses supaya tidak menimbulkan harga yang bergejolak," kata Sri Mulyani.
4. Gerakan pangan murah di 39 lokasi
Dari sisi pemasaran, Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintahan Prabowo-Gibran berencana melakukan gerakan pangan murah di sejumlah lokasi pada 2025. Selain itu, pemerintah juga berencana memberikan Kredit Usaha Kecil (KUR UMKM) tahun depan demi menunjang ketahanan pangan domestik
"Kita juga akan memberikan melalui KUR UMKM. Terutama untuk UMKM maupun untuk petani. Ini yang sudah selalu dikoordinasikan dengan Pak Menko Perekonomian selama ini. Gerakan pangan murah di 39 lokasi akan dilakukan. Ini terutama pada saat biasanya masa-masa paceklik," tutur Sri Mulyani.
5. Program Makan Bergizi Gratis

Kemudian dari sisi konsumen, Prabowo-Gibran menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk program MBG, Sri Mulyani memastikan anggaran yang dialokasikan adalah Rp71 triliun pada 2025.
"Di sisi konsumen, yaitu makanan bergizi dan kartu sembako," ujarnya.