Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa itu Kemiskinan Absolut dan Bedanya dengan Miskin Biasa?

ilustrasi kemiskinan absolut
ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Kita sering mendengar kata “kemiskinan” dalam berbagai diskusi dan berita. Namun, tak banyak dari kita yang benar-benar memahami makna terdalam di balik istilah tersebut. Kali ini, kita akan menyelami sebuah konsep yang lebih radikal dari sekadar “miskin biasa”, yakni kemiskinan absolut.

Kemiskinan absolut adalah kondisi seseorang hidup di bawah garis yang bahkan gak bisa memenuhi kebutuhan mendasar. Ini sebuah realitas yang menuntut perhatian serius dari kita semua, lho. Mari kita pahami definisi, penyebab, dampak, dan bagaimana kita bisa turut berkontribusi dalam mengatasinya.

1. Apa sebenarnya kemiskinan absolut?

ilustrasi kemiskinan absolut
ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/aksinfo7 universe)

Dalam istilah paling sederhana, kemiskinan absolut adalah kondisi di mana seseorang atau kelompok memiliki pendapatan atau konsumsi yang berada di bawah standar minimum yang dibutuhkan untuk menghidupi diri. Ini berarti mereka gak bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pakaian, papan, layanan kesehatan, dan pendidikan. Konsep ini gak bergantung pada status sosial ataupun perbandingan dengan orang lain di sekitar kita.

Standar pengukuran kemiskinan absolut biasanya bersifat tetap, tak banyak berubah tergantung lingkungan atau perkembangan waktu, karena fokusnya pada kebutuhan manusia yang paling dasar. Dalam literatur sosial dan ekonomi, konsep ini menjadi patokan universal dalam melihat seberapa parah kondisi kelaparan atau kekurangan yang dihadapi oleh individu, melansir Berkas DPR RI.

2. Kenapa kita perlu membedakan kemiskinan absolut dan relatif?

ilustrasi kemiskinan absolut
ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/Riya Kumari)

Kita perlu menyadari bahwa gak semua kemiskinan itu sama. Pada kemiskinan relatif, seseorang mungkin sudah bisa memenuhi kebutuhan dasar, tetapi hidupnya jauh di bawah standar hidup mayoritas masyarakat di sekitarnya. Kondisi itu bersifat sosial dan komparatif, tergantung siapa yang dibandingkan dengannya.

Sementara itu, kemiskinan absolut lebih keras, gak hanya soal “lebih rendah dari orang lain,” melainkan “belum cukup untuk bertahan hidup.” Karena itu, seseorang bisa gak dianggap miskin relatif, namun tetap tergolong dalam kemiskinan absolut jika pendapatannya benar-benar gak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

3. Bagaimana kemiskinan absolut muncul di tengah kita?

ilustrasi kemiskinan absolut
ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/Mumtahina Tanni)

Ada banyak faktor yang saling terkait yang bisa memicu kemiskinan absolut di masyarakat. Kita gak bisa menyalahkan satu faktor saja karena semuanya saling memperkuat. Pertama, rendahnya pendapatan menjadi akar utama. 

Ketika upah atau pendapatan yang diperoleh seseorang tak cukup untuk membeli makanan, pakaian, atau membayar sewa rumah, itu membuka jalan bagi kemiskinan yang lebih serius. Kedua, terbatasnya lapangan pekerjaan, terlebih pekerjaan formal dengan upah layak, memaksa sebagian orang bekerja di sektor informal dengan pendapatan tak stabil dan sering kali di bawah standar.

Di sisi lain, sektor pertanian yang gak maju dan minimnya dukungan teknologi menyebabkan produktivitas rendah, sehingga petani kesulitan menjual hasil panennya dengan harga yang adil. 

Selain itu, pergerakan industri yang gak merata bisa menyebabkan banyak pabrik tutup di satu daerah dan meninggalkan pengangguran. Rendahnya tingkat pendidikan juga memperparah kondisi, karena tanpa keterampilan, sulit mengakses pekerjaan yang layak, lho.

4. Contoh nyata kemiskinan absolut, benarkah ada di sekitar kita?

ilustrasi kemiskinan absolut
ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/Nicola Barts)

Ya, contoh kemiskinan absolut bisa kita temui di kehidupan sehari-hari, kadang tanpa kita sadari. Contohnya, seorang tunawisma di pusat kota yang gak punya rumah tetap dan gak mampu membeli makanan sehat setiap hari. Mereka hidup dari sisa makanan atau bantuan sosial, karena penghasilan sangat minim atau bahkan gak ada sama sekali.

Contoh lain adalah keluarga yang tinggal di kawasan kumuh pinggiran kota, rumahnya terbuat dari papan dan seng, tanpa akses air bersih atau sanitasi layak. Meski mereka bekerja, pendapatan mereka sangat rendah sehingga harus memilih antara makanan dan kesehatan dasar. 

Di daerah pedesaan, ada petani kecil yang gagal panen karena kekeringan atau serangan hama, tanpa adanya jaringan pasar atau dukungan, mereka jatuh ke situasi di mana kebutuhan dasar saja gak terpenuhi.

5. Cara kita bisa membantu meringankan beban kemiskinan absolut ini

ilustrasi kemiskinan absolut
ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/Timur Weber)

Tentu saja kita sebagai masyarakat punya peran, tak melulu hanya menunggu dari pemerintah, kok. Berikut beberapa jalan yang bisa kita ambil bersama:

1. Mendorong peningkatan pendapatan masyarakat

Kita bisa mendukung pelatihan keterampilan, usaha mikro, atau koperasi masyarakat agar mereka punya alternatif penghasilan tambahan. Pemerintah dan organisasi juga bisa menyediakan modal awal atau bantuan usaha kecil supaya orang gak hanya bergantung pada pekerjaan tak layak.

2. Memperkuat infrastruktur dan akses layanan publik secara merata

Tanpa jalan, listrik, air bersih, dan telekomunikasi, warga di wilayah terpencil sulit menjual produk atau mendapatkan pendidikan dan kesehatan. Dengan membangun prasarana di daerah tertinggal, kita membuka peluang ekonomi bagi mereka, lho.

3. Meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan

Pendidikan dasar gratis dan fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau sangat penting. Dengan itu, generasi berikutnya punya bekal untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.

4. Menjalankan program perlindungan sosial

Bantuan langsung tunai, bantuan pangan, beasiswa, dan jaminan kesehatan dapat menjadi jaring pengaman agar warga yang paling rentan tidak terperosok semakin dalam.

5. Kolaborasi lintas sektor
Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat harus bergandengan tangan. Tanpa kerja sama yang solid, intervensi akan timpang dan tak efektif.

Dengan langkah-langkah tersebut, kita bisa mulai menumbuhkan peluang agar mereka yang selama ini “terjebak” dalam keterbatasan bisa meraih kehidupan yang lebih layak.


6. Risiko besar jika kita terus membiarkan kemiskinan absolut

ilustrasi kemiskinan absolut
ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/Jimmy Chan)

Kemiskinan absolut gak sekadar persoalan kekurangan uang, tapi juga tentang kehilangan harapan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dampaknya akan merambat ke berbagai aspek kehidupan, entah dari kesejahteraan individu, stabilitas sosial, hingga masa depan bangsa. Jadi, kita perlu memahami risikonya agar semakin sadar betapa mendesaknya masalah ini diatasi bersama.

Berikut ini beberapa risiko besar yang akan kita hadapi jika kemiskinan absolut tidak segera ditangani:

1. Penurunan kualitas hidup masyarakat

Kehidupan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan absolut ditandai dengan keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, tempat tinggal layak, serta pelayanan kesehatan dan pendidikan. Kondisi ini menyebabkan kualitas hidup mereka terus menurun dari waktu ke waktu. Akibatnya, muncul ketimpangan sosial yang semakin melebar antara kelompok mampu dan gak mampu, “Si Kaya Makin Kaya, Si Miskin Juga Makin Sengsara”. 

2. Meningkatnya angka kematian dan masalah kesehatan

Kemiskinan membuat banyak orang gak mampu memperoleh gizi seimbang atau mengakses fasilitas kesehatan yang layak. Sanitasi yang buruk serta lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat turut memperburuk kondisi kesehatan masyarakat miskin. Akibatnya, angka kematian, terutama pada anak-anak dan lansia, meningkat karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah atau diobati jika mereka memiliki sumber daya yang cukup.

3. Berkurangnya sumber daya manusia (SDM) berkualitas

Kemiskinan yang berlarut-larut berpotensi memutus akses pendidikan generasi muda, lho. Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi kekurangan cenderung putus sekolah karena harus membantu ekonomi keluarga. Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah SDM berkualitas yang dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan menghambat laju kemajuan ekonomi negara.

4. Meningkatnya kriminalitas dan konflik sosial

Ketika kebutuhan dasar gak terpenuhi, sebagian orang mungkin merasa terdesak untuk mencari jalan pintas demi bertahan hidup. Hal ini bisa memicu tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, atau kekerasan sosial lainnya. Menakutkan, kan?

5. Menghambat pertumbuhan ekonomi nasional

Kemiskinan absolut yang meluas mengurangi daya beli masyarakat, sehingga roda perekonomian berjalan lambat. Sektor produksi dan perdagangan menjadi lesu karena permintaan yang rendah, sementara pemerintah harus terus menanggung beban sosial yang tinggi. Dalam jangka panjang, hal ini menciptakan vicious cycle atau lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputus tanpa intervensi nyata dari berbagai pihak.

Pada akhirnya, kemiskinan absolut adalah keadaan yang gak bisa dianggap sepele. Ini bukan sekadar persoalan ekonomi, tetapi persoalan kemanusiaan. Kalau kita ingin bangsa ini maju dan berkeadilan, kita harus bergerak bersama. Hanya dengan itulah kita bisa berharap satu hari nanti gak ada lagi manusia yang dipaksa memilih antara makan atau sakit karena gak punya akses dasar. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

LPEM FEB UI Soroti Rangkap Jabatan Bos BP BUMN

21 Okt 2025, 01:31 WIBBusiness