Apa Itu Suku Bunga Acuan BI dan Pengaruhnya ke Perbankan?

- BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen dalam RDG BI.
- Suku bunga acuan mempengaruhi besarnya suku bunga yang ditawarkan oleh lembaga keuangan di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari 6 persen menjadi 5,75 persen pada awal tahun ini. Keputusan penurunan suku bunga BI dilakukan bank sentral Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.
Lantas, apa itu suku bunga acuan dan apa pengaruhnya jika suku bunga acuan naik atau turun?
1. Suku bunga acuan BI pengaruhi suku bunga perbankan

Dilansir dari laman resmi BI, suku bunga acuan atau BI rate adalah suku bunga yang ditetapkan oleh BI dan menjadi patokan oleh lembaga keuangan di seluruh Indonesia untuk menentukan besarnya suku bunga yang akan ditawarkan kepada nasabah, termasuk suku bunga pinjaman dan tabungan.
Saat BI mengumumkan BI rate naik, lembaga perbankan diharapkan juga akan menaikkan suku bunga perbankan, begitu pula sebaliknya. Naik turunnya suku bunga akan diikuti oleh suku bunga perbankan secara bertahap karena transmisinya membutuhkan waktu.
2. Jika suku bunga BI turun maka bunga pinjaman masyarakat menjadi ringan

Suku bunga acuan sangat mempengaruhi suku bunga acuan pada lembaga perbankan. Jika suku bunga acuan BI naik, maka suku bunga deposito, dan suku bunga kredit di lembaga perbankan juga cenderung naik.
Sebaliknya, jika suku bunga BI turun, maka suku bunga deposito dan kredit akan cenderung turun. Karena itu, jika suku bunga pinjaman atau kredit perbankan rendah, banyak masyarakat yang termudahkan saat meminjam uang untuk usaha atau pengembangan usaha karena bunganya ringan.
3. Jika suku bunga kredit bank naik maka masyarakat enggan pinjam uang ke bank

Nah, kalau suku bunga kredit perbankan tinggi, sebagai masyarakat pasti jadi mikir-mikir dulu kalau mau meminjam uang ke bank. Saat suku bunga tinggi, biasanya orang akan cenderung untuk menyimpan uangnya di bank memanfaatkan suku bunga yang sedang naik.
Sementara jika suku bunga tabungan atau deposito rendah, biasanya masyarakat cenderung enggan untuk menyimpan uang di bank. Nasabah cenderung akan menggunakan uangnya untuk belanja, liburan atau buka usaha.