Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Kabar Penggabungan Bandara Angkasa Pura I dan II? Ini Bocorannya

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan menggabungkan pengelolaan bandara yang saat ini dimiliki PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II). Adapun saat ini AP I mengelola 15 bandara yang tersebar di seluruh Indonesia, dan AP II mengelola 20 bandara.

"Kita lihat integrasi daripada layanan udara ini harus menyatu. Karena kan kita kemarin melakukan planning kan terpisah barat sama timur," kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko kepada awak media di Gedung Sarinah, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

1. Akan ada holding strategis yang menggabungkan pengelolaan bandara AP I dan AP II

Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (dok. Angkasa Pura II)
Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (dok. Angkasa Pura II)

Tiko mengatakan, rencananya Kementerian BUMN akan membentuk holding strategis yang akan menggabungkan pengelolaan bandara-bandara milik AP I dan AP II.

"Kita ingin ada perusahaan strategic holding di atasnya yang menggabungkan. Sehingga nanti itu kita akan ada proses interaksi untuk membangun ekosistem transportasi udara secara utuh," ucap Tiko.

2. Pengelola Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai berpeluang dipisah

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok.IDN Times/Humas Bandara Ngurah Rai)
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok.IDN Times/Humas Bandara Ngurah Rai)

Selain itu, Kementerian BUMN juga mempertimbangkan pemisahan atau spin off badan usaha bandar udara (BUBU) khusus untuk Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Adapun Bandara Soekarno-Hatta sendiri saat ini dikelola AP II, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai dikelola AP I.

"Contohnya kayak Jakarta sama Bali, itu mungkin kita akan spin-off jadi opco (operating company) tersendiri dengan BUBU tersendiri," tutur Tiko.

Kementerian BUMN melihat spin-off itu bisa meningkatkan investasi ke dua bandara tersebut, dan juga mempermudah ekspansi.

"Karena kita melihat untuk supaya lincah dalam berinvestasi dan dalam pengembangan ini memang Jakarta-Bali harus terpisah. Karena kalau nanti digabungkan dengan keseluruhan, dia kemampuan fundraising-nya kurang," ucap Tiko.

Namun, Tiko belum bisa memastikan apakah nantinya akan dibentuk perusahaan baru yang akan mengelola dua bandara itu. Sebab, pihaknya masih harus menyesuaikan regulasi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kalau Permenhub-nya meng-allow kita untuk melepaskan Bali sama Soekarno-Hatta sebagai opco terpisah, kita ingin melepaskan sebagai opco terpisah, sehingga nanti dia untuk fundraising, ekspansi lebih mudah," ucap Tiko.

3. Holding bandara BUMN ditargetkan rampung tahun ini

Bandara Internasional Lombok. (dok. Angkasa Pura I)
Bandara Internasional Lombok. (dok. Angkasa Pura I)

Tiko mengatakan, targetnya holding strategis yang mengintegrasikan pengelolaan 35 bandara di bawah AP I dan AP II bisa rampung dibentuk tahun ini.

"Tahun ini holding-nya selesai, tapi nanti setelah itu kita akan lihat apakah kita akan men-spin-off beberapa BUBU yang besar," ucap Tiko.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us