Apa Kabar Proyek Pembangkit 35 Ribu MW Jokowi?

Jakarta, IDN Times - Program pembangunan pembangkit listrik hingga 35 ribu megawatt (MW) yang dicanangkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo sejak 2015 belum rampung.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan hingga saat ini yang sudah terealisasi ialah pembangkit dengan kapasitas 23 ribu MW.
“Sekitar 22-23 GW, sudah ter-deliver, commissioning,” kata Darmawan usai menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
1. Penyelesaian pembangunan program 35 ribu MW diundur hingga 2026

Darmawan mengatakan, awalnya program tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2019. Namun, pihaknya melakukan renegosiasi dengan produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP), sehingga target penyelesaiannya mundur ke 2026.
"Dulu 35 GW itu dirancang untuk 5 tahun. Dengan adanya renegosiasi ini makanya jadwalnya kami undurkan, dari yang tadinya selesai di 2019, kami undur menjadi tahun 2026. Sehingga begitu jadwalnya yang tadinya 5 tahun, menjadi 10 tahun. Maka kami ada waktu mengejar ketertinggalan dari demand," ujar Darmawan.
2. DPR pertanyakan nasib program pembangkit 35 ribu MW

Adapun hal tersebut diungkapkan Darmawan karena menanggapi pertanyaan Anggota Komisi VII, Tifatul Sembiring dari fraksi PKS. Dia mempertanyakan bagaimana kelanjutan proyek tersebut, apalagi setelah pandemik COVID-19 menghadang.
"Bagaimana nasib target 35 ribu MWW? Itu kan dulu asusimnya growth kita 7-8 persen. Tapi ternyata kan realitanya berkata lain, ada pandemik dan sebagainya. Sekarang 16 ribu MW ya yang sudah operasi?" ucap Tifatul.
3. Program pembangkit 35 ribu MW dibangun di Sumatra hingga Papua

Adapun program pembangkit listrik tersebut dicanangkan Jokowi untuk dibangun di Sumatra hingga Papua.
Program tersebut dicanangkan untuk mengakomodir proyeksi kenaikan konsumsi listrik di Tanah Air. Pada 2015, PLN memperkirakan konsumsi listrik meningkat dari 183.226 MW pada 2013, menjadi 244.346 MW pada 2020, atau bertambah sekitar 61 ribu
MW.