APEC 2024: Prabowo Pastikan RI Dukung Perdagangan Terbuka dan Adil

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil. Hal itu Prabowo sampaikan dalam acara Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024.
"Ya, saya kira kesempatan yang baik APEC ya, kita meneruskan suatu jaringan, network antara pemimpin-pemimpin di Pasifik. Kita bahas banyak masalah di mana kita menjaga perdagangan yang baik, yang terbuka tapi adil. Saya kira itu, kesempatan yang baik," ujar Prabowo dalam keterangannya, Minggu (17/11/2024).
1. Prabowo dorong sistem perdagangan internasional yang terorganisasi dengan baik

Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya sistem perdagangan internasional yang terorganisasi dengan baik. Ia menekankan posisi Indonesia sebagai negara yang terus mendukung perdagangan global yang memberikan peluang setara bagi semua pihak.
"Kita ingin perdagangan yang teratur, yang bebas, tapi adil," ucap dia.
2. KTT APEC jadi momentum pembahasan perdagangan internasional

Sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di kawasan, Indonesia berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendorong kesetaraan dalam perdagangan global. Dalam KTT APEC ini, Presiden Prabowo mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain.
Pertemuan itu membahas langkah-langkah untuk memperkuat hubungan dagang, meningkatkan investasi, serta menjajaki kerja sama baru yang saling menguntungkan.
KTT APEC 2024 juga menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperjuangkan perdagangan inklusif. Dalam forum ini, Presiden Prabowo menegaskan bahwa perdagangan harus memberikan manfaat yang merata, tidak hanya bagi negara-negara besar, tetapi juga bagi ekonomi kecil dan berkembang di kawasan Asia-Pasifik.
3. Indonesia juga sampaikan komtimen terhadap kerja sama teknologi dan mitigasi perubahan iklim.

Selain memperjuangkan perdagangan yang adil, Indonesia juga menyampaikan komitmennya terhadap kerja sama dalam pengembangan teknologi dan mitigasi perubahan iklim.
Langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.