Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apindo-Danantara Bak Striker dan Gelandang di Ekonomi Nasional

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani di Jakarta, Rabu (13/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Apindo dan BPI Danantara berkolaborasi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
  • Indonesia membutuhkan investasi Rp13.500 triliun selama 5 tahun untuk mencapai pertumbuhan 8%
  • Kemitraan antara Danantara dan dunia usaha melalui Apindo menjadi fondasi penting dalam menciptakan investasi berkualitas

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berkolaborasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, mengatakan kolaborasi bersama Danantara sejalan dengan semangat asosiasi dalam menggaungkan Indonesia Incorporated, sebuah sinergi konkret dengan para pengusaha tidak sekadar mencari keuntungan, tetapi juga memperkuat fondasi sosial-ekonomi bangsa.

"Ibarat pertandingan sepak bola, Danantara adalah gelandang untuk memberikan umpan matang, dan kami sebagai pelaku usaha adalah striker yang harus mencetak gol. Dalam hal ini, peran Danantara Indonesia adalah mengantarkan investasi, dan pada akhirnya dunia usaha yang mengeksekusinya," ujar Shinta dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/5/2025). 

1. Perlu dorongan dari investasi swasta dari dalam dan luar negeri

ilustrasi saham syariah (IDN Times/Aditya Pratama)

Shinta juga menyampaikan seruan kepada dunia usaha untuk bersatu dan berperan aktif dalam mendorong kebangkitan ekonomi nasional. Berdasarkan perhitungan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk mencapai pertumbuhan sebesar delapan persen, Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13.500 triliun selama lima tahun ke depan. Angka ini lebih dari dua kali lipat realisasi investasi pada periode 2019-2024, yang mencapai sekitar Rp5.800 triliun.

"Untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi, perlunya dorongan investasi
swasta baik dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya. 

2. Danantara berperan untuk tingkatkan nilai tambah ekonomi

Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Menteng, Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Shinta menilai kehadiran Danantara menjadi langkah strategis. Dengan aset yang mendekati 1 triliun dolar AS, Danantara berperan sebagai arsitek nilai tambah ekonomi bagi Indonesia.

Apindo melihat Danantara sebagai simbol Indonesia bukan hanya pasar yang besar, tetapi juga mampu mengelola kekayaan nasional sebagai global economic powerhouse.

"Saatnya dunia usaha dan Danantara bergandengan tangan, tidak hanya untuk memperbesar investasi, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi Indonesia bagi generasi mendatang," katanya.

3. Kemitraan Danantara dan Apindo jadi fondasi ciptakan investasi berkualitas

ilustrasi pendapatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan membangun ketahanan ekonomi tidak bisa dilakukan secara terpisah oleh negara atau sektor swasta, melainkan harus melalui kolaborasi yang erat antara keduanya.

Kemitraan antara Danantara dan dunia usaha melalui Apindo menjadi fondasi penting dalam menciptakan investasi yang berkualitas dan memberikan dampak luas.

"Danantara Indonesia membuka ruang, merancang strategi, dan menjembatani akses terhadap modal. Sementara, dunia usaha menjadi motor utama dalam menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Inilah semangat Indonesia Incorporated yang harus terus kami dorong," ujar Pandu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us