Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar BUMN yang Mau Disuntik Danantara, Ada Perusahaan Rugi

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) meresmikan kantor baru di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan. (instagram.com/danantara.indonesia)
Intinya sih...
  • Danantara akan menyuntikkan modal ke Garuda Indonesia dan tiga BUMN pangan yang baru dibentuk
  • Garuda Indonesia mencatatkan kerugian keuangan sebesar 76,49 juta dolar AS pada kuartal I-2025, namun pendapatan usaha naik 1,62 persen secara year on year
  • BUMN lain seperti Bio Farma, ID Food, dan MIND ID juga mengharapkan suntikan modal dari Danantara untuk meningkatkan daya saing global

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut-sebut akan menyuntikkan modal ke sejumlah BUMN. Terbaru, Danantara dikabarkan akan menyuntikkan modal ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan rencana Danantara menyuntikkan modal ke Garuda Indonesia sedang dibahas dengan semua pihak yang bersangkutan.

"Nantilah kalau itu. Karena Kita masih diskusi dengan semua pihak dalam hal itu. Sedang berjalan lah, sedang berjalan, insyaallah," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025).

1. Garuda masih mencatatkan rugi Rp1,26 triliun

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Saat ini, Garuda Indonesia masih tergolong dalam BUMN yang mencatatkan kerugian keuangan. Pada kuartal I-2025, Garuda membukukan rugi bersih sebesar 76,49 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1,26 triliun (kurs Rp16.479 per dolar AS).

Meski begitu, berdasarkan laporan keuangan Garuda, kerugian bersih itu menyusut sebesar 9,58 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar 87,04 juta dolar AS atau setara Rp1,43 triliun.

Penyusutan kerugian perusahaan sejalan dengan peningkatan pada pendapatan usaha, yakni sebesar 723,56 juta dolar AS atau setara Rp11,92 triliun, naik 1,62 persen secara year on year (yoy).

Rinciannya, pendapatan dari penerbangan berjadwal sebesar 603,7 juta dolar AS atau setara Rp9,95 triliun, naik 0,8 persen (yoy).

Kemudian, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal (charter) sebesar, 37,96 juta dolar AS atau setara Rp625 miliar, naik 92,9 persen (yoy).

Akan tetapi, pendapatan lainnya yang sebesar 81,92 juta dolar AS turun hingga 12,2 persen (yoy).

2. Danantara mau suntik modal ke 3 BUMN Agrinas

Peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (14/5/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain itu, Danantara juga dikabarkan mau menyuntikkan modal ke tiga BUMN pangan yang baru dibentuk, yakni Agrinas Pangan Nusantara (dulunya Yodya Karya), Agrinas Palma Nusantara (dulunya Indra Karya), dan Agrinas Jaladri Nusantara (dulunya Virama Karya).

Pada 24 Maret 2025 lalu, Rosan mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan penyuntikkan modal untuk BUMN Agrinas. Di sisi lain, ketiga BUMN Agrinas tersebut juga akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN 2025.

"Ini kan PMN itu kan memang dengan adanya struktur yang baru, dengan Danantara ini kan Agrinas itu akan jadi bagian dari Danantara. Jadi, itu (PMN) mungkin tidak dari Kementerian Keuangan, tapi nanti kita lihat dari dividen yang kita dapat yang kita terima dari BUMN ini," kata Rosan, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Lalu, pada 14 Mei 2025 lalu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan Agrinas Pangan Nusantara akan mendapat suntikan modal dari Danantara.

"Dalam waktu dekat kita berharap rencana bisnis atau rencana korporasi jangka panjang bisa segera disampaikan, untuk nanti bersama-sama dengan Danantara memberikan penyertaan modal untuk meningkatkan kapasitas usaha Agrinas Pangan ke depan," tutur Tiko

3. Bio Farma hingga ID Food ajukan modal ke Danantara

Kantor pusat PT Bio Farma (Persero) di Kota Bandung, Jawa Barat, (dok. Bio Farma)

Selain itu, ada juga BUMN lainnya yang justru mengharapkan suntikan modal dari Danantara. Salah satunya PT Bio Farma (Persero) yang mengajukan modal untuk keberlangsungan bisnis dan meningkatkan daya saing global.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan sejak adanya Danantara, maka pengajuan modal itu dilakukan melalui Danantara.

“Kami memang tahun lalu juga sudah mengajukan PMN, cuma sekarang sudah beralih ke Danantara,” kata Shadiq dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (8/5/2025).

Oleh sebab itu, Bio Farma melakukan pendekatan pada badan baru yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto sejak Februari 2025 itu.

Shadiq mengatakan, proses pengajuan PMN harus berjalan, melanjutkan tahun lalu.

“Kami juga sudah melakukan pendekatan ke Danantara, dan progres ini harus berjalan,” tutur Shadiq.

Selain Bio Farma, Holding BUMN Pangan ID Food juga mengharapkan suntikan modal dari Danantara. Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto mengatakan sebagai BUMN yang menjalankan peran strategis dalam cita-cita swasembada pangan, ID Food mengharapkan dukungan Danantara.

"Harapannya ID Food ini semakin diperkuat ke depannya dengan adanya Danantara ini kan sebagai lembaga super invesment, harapannya ID Food didukunglah," kata Sis Apik di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/2) lalu.

4. MIND ID tawarkan 4 proyek hilirisasi ke Danantara

WhatsApp Image 2025-06-30 at 19.55.38.jpeg
Infografis Daftar BUMN yang Mau Disuntik Danantara (IDN Times/Aditya Pratama)

Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID juga mengharapkan dukungan investasi dari Danantara. Meski begitu, MIND ID melakukan pendekatan melalui proyek hilirisasi.

MIND ID menawarkan empat proyek strategis hilirisasi untuk dikerjasamakan dengan Danantara, yakni pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery Fase 2 di Mempawah, Ekspansi Aluminium Smelter di Mempawah, Industri Smelter Copper di Gresik, dan proyek EV Battery Ecosystem di Halmahera.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan sebagai lembaga dana abadi alias sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, Danantara punya peran krusial untuk mendorong proyek-proyek unggulan Tanah Air.

"Kami meyakini, melalui Danantara, proyek-proyek strategis ini dapat menemukan mitra yang tepat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas," kata Dilo dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2025).

5. Danantara bidik kerja sama dengan China hingga Qatar

Delegasi Indonesia, termasuk perwakilan Danantara melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi di Beijing. (dok. KBRI China)

Saat ini, Danantara juga telah memiliki kerja sama dengan dua SWF asing, yakni Qatar dan China. Kerja sama dengan SWF asing diawali dengan Qatar melalui Qatar Investment Authority (QIA). Keduanya membentuk dana investasi bersama senilai 4 miliiar dolar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp67,3 triliun. Danantara dan QIA masing-masing berkontribusi 2 miliar dolar AS atau setara Rp33,63 triliun.

Dana tersebut akan difokuskan pada pengembangan berbagai sektor strategis, antara lain hilirisasi, kesehatan, energi terbarukan, teknologi, serta sektor-sektor lain yang dipandang relevan oleh pengelola dana.

Dengan China, Danantara menggaet China Investment Corporation (CIC). Kerja sama yang diteken dengan CIC masih dalam tahap penjajakan peluang investasi bersama di berbagai sektor di Indonesia, kawasan ASEAN, dan China.

Dalam keterangan resmi Danantara, dinyatakan salah satu pilar utama dari kesepakatan itu adalah penjajakan bersama terhadap platform investasi China–ASEAN. Platform yang dimaksud adalah sebuah dana investasi yang diusulkan untuk beroperasi dengan mandat luas di berbagai sektor seperti manufaktur industri, barang konsumsi, kesehatan, dan teknologi.

“Kami percaya bahwa kemitraan ini lebih dari sekadar keselarasan finansial—ini adalah komitmen bersama untuk membentuk ulang lanskap ekonomi kawasan kita," kata Rosan dikutip Selasa, (27/5/2025).

Pada 19 Mei 2025 lalu, Presiden Prabowo Subianto juga mengajak Thailand untuk bekerja sama dengan Danantara. Hal itu disampaikan Prabowo kepada Perdana Menteri (PM) Thailand, Paengtongtarn Shinawatra, di Government House, Bangkok, Thailand.

"Meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia," ujar Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyatakan membuka kesempatan investor Thailand untuk masuk ke Indonesia.

"Kami membuka kesempatan untuk entitas-entitas dari Thailand untuk berpartisipasi dalam sektor energi Indonesia, dan kami juga akan membuka kembali Indonesia-Thailand Energy Forum tahun ini," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us