Apple Putuskan Tak Lagi Bergantung pada China untuk Magnet

- Apple investasi besar magnet rare earth pasca pembatasan ekspor China.
- Komitmen pemerintah AS melalui kepemilikan saham di MP Materials.
- Proyek fasilitas daur ulang dan dampaknya terhadap industri AS.
Jakarta, IDN Times - Apple Inc. mengumumkan kerja sama strategis dengan MP Materials yang didukung Pentagon. Kesepakatan senilai 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) (Rp8,1 triliun) yang diumumkan pada Selasa (15/7/2025), ini akan memperkuat pasokan magnet rare earth buatan AS untuk perangkat Apple.
Pengumuman tersebut menandai langkah baru bagi industri teknologi Amerika, tepat setelah pemerintah AS menyatakan akan menjadi pemegang saham terbesar di MP Materials.
1. Apple mengumumkan investasi besar magnet rare earth pasca pembatasan ekspor China
Apple mengumumkan kontrak pembelian langka magnet rare earth bernilai 500 juta dolar AS (Rp8,1 triliun) dari MP Materials guna memperkuat rantai pasok domestik dan mengurangi ketergantungan pada China.
“Inovasi Amerika adalah inti dari semua yang kami lakukan di Apple, dan kami bangga memperdalam investasi kami di ekonomi domestik.” menurut pernyataan resmi CEO Apple, Tim Cook, dilansir CNBC.
Langkah ini diambil setelah China menerapkan pembatasan ekspor magnet rare earth sejak April 2025 sebagai respons atas tarif AS. Pembatasan tersebut menimbulkan keresahan pada berbagai industri Amerika, termasuk produsen perangkat elektronik seperti Apple.
Menurut laporan resmi, Apple akan mulai menerima magnet rare earth dari fasilitas MP Materials di Fort Worth, Texas, mulai 2027 mendatang. Ini sekaligus menjadi pembelian strategis pertama dari perusahaan teknologi besar AS sejak diberlakukannya larangan ekspor oleh China.
2. Komitmen pemerintah AS melalui kepemilikan saham di MP Materials
Departemen Pertahanan AS resmi membeli saham MP Materials senilai 400 juta dolar AS (Rp6,5 triliun), menjadikan pemerintah sebagai pemegang saham terbesar perusahaan tersebut.
“Kami kini memiliki mitra ekonomi terbesar, Departemen Pertahanan, namun tetap memegang kendali penuh atas perusahaan kami.” kata James Litinsky selaku CEO MP Materials.
Langkah investasi ini diambil menyusul kekhawatiran pemerintah terkait dominasi China atas pasokan rare earth dunia, di mana sekitar 70 persen impor AS bergantung pada China pada 2023 lalu.
Pemerintah AS berharap, dengan memiliki saham terbesar dan mendukung pembangunan fasilitas magnet baru, kapasitas produksi dalam negeri akan meningkat signifikan hingga 2028 mendatang.
3. Proyek fasilitas daur ulang dan dampaknya terhadap industri AS
Sebagai bagian dari perjanjian, Apple dan MP Materials juga akan membangun fasilitas daur ulang rare earth di Mountain Pass, California, yang rencananya mulai beroperasi pada 2027. Fasilitas ini bertujuan memproses kembali bahan magnet dari limbah industri dan produk Apple yang sudah tidak terpakai, sejalan dengan target Apple memakai 100 persen rare earth hasil daur ulang.
Menurut dokumen resmi MP Materials pada Selasa (15/7/2025), ekspansi pabrik Fort Worth akan menciptakan puluhan pekerjaan baru di bidang manufaktur dan R&D.
“Kerja sama ini membantu kami membangun rantai pasokan rare earth domestik yang kuat serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar pernyataan Apple, dilansir Apple Newsroom.