Aturan Devisa Hasil Ekspor Diperketat, Rupiah Babak Belur Sore Ini

- Kurs rupiah melemah 50 poin atau 0,31 persen ke Rp16.278 per dolar AS pada penutupan perdagangan.
- Nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.275 per dolar AS, lebih tinggi dari penutupan perdagangan kemarin yang berada di level RpRp16.208 per dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah tipis atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir tahun, Selasa (18/2/2025).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,31 persen ke Rp16.278 per dolar AS sore ini. Pagi tadi, rupiah juga melemah hingga 24,5 poin atau 0,15 persen ke Rp16.252 per dolar AS.
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.275 per dolar AS.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (17/2/2025) yang berada di level RpRp16.208 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami pelemahan pada sore ini dibandingkan kemarin.
2. Pengetatan DHE justru dorong sentimen negatif ke rupiah
Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah sore ini turut didorong oleh sentimen negatif atas pengetatan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA).
Pemerintah menambah jangka waktu penahanan DHE di dalam negeri, dari 3 bulan menjadi 12 bulan. Adapun persentase DHE yang harus ditahan juga dinaikkan dari 30 persen menjadi 100 persen.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) melihat kebijakan itu akan memperkuat nilai tukar rupiah karena semakin banyak valuta asing (valas) yang bertahan di Indonesia dan akan memperkuat cadangan devisa Tanah Air.
“Kebijakan ini akan mengganggu arus kas eksportir, terutama bagi eksportir industri kecil dan sedang,” ucap Ibrahim dalam keterangan resmi.
Bahkan, menurut dia pengetatan DHE bisa memicu penempatan DHE di luar negeri secara ilegal.
“Industri masih punya celah untuk mengakali kebijakan DHE SDA. Caranya, dengan melakukan under-invoicing atau menempatkan devisa secara ilegal di negara yang memberikan instrumen penempatan yang lebih menggiurkan. Di sinilah tingkat kepatuhan pengusaha akan diuji untuk implementasi kebijakan ini,” ucap Ibrahim.
3. Rupiah diprediksi melemah besok
Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ibrahim memprediksi kurs rupiah masih akan melemah pada perdagangan besok, Rabu (19/2/2025).
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.260-16.320,” ujar Ibrahim.