Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Kembali Tiarap Lawan Dolar AS ke Level Rp16.255

Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Intinya sih...
  • Kurs rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa pagi, mencapai Rp16.255 per dolar AS.
  • Sebelumnya, rupiah menguat pada penutupan Senin kemarin, tetapi hari ini diprediksi akan semakin tertekan oleh dolar AS.
  • Penguatan dolar AS dipicu kekhawatiran perang dagang akibat kebijakan tarif impor baru Presiden Donald Trump, serta ekspektasi kebijakan The Fed yang memengaruhi nilai tukar rupiah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mengalami pelemahan atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (18/2/2025) pagi.

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.25 WIB, kurs rupiah ada di level Rp16.255 per dolar AS atau melemah 27 poin (-0,17 persen).

1. Rupiah ditutup melemah kemarin

Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat pada penutupan perdagangan Senin, 17 Februari kemarin. Mata uang Garuda ditutup menguat pada level Rp16.228 per dolar AS.

Hal ini membuat rupiah menguat 23 poin atau 0,14 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp16.251 per dolar AS.

2. Dolar AS masih akan terus menguat

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan, indeks dolar AS pagi ini sedikit lebih kuat dibandingkan pagi kemarin.

Lebih lanjut Ariston menjelaskan, penguatan dolar AS terhadap rupiah dan nilai tukar lainnya dibayangi oleh kekhawatiran perang dagang akibat kebijakan tarif impor baru Presiden Donald Trump.

"Kenaikan tarif ini bisa berimbas pada kenaikan harga-harga atau inflasi di dalam negeri AS sendiri sehingga bisa mendorong Bank Sentral AS atau The Fed untuk tidak memangkas suku bunga acuannya lagi," kata Ariston kepada IDN Times, Selasa pagi.

Ekspektasi kebijakan The Fed tersebut juga dijelaskan secara implisit oleh dua petinggi The Fed semalam, yaitu Michelle Bowman dan Patrick Harker.

3. Rupiah diproyeksikan melemah pada penutupan perdagangan hari ini

Meski begitu, Ariston memproyeksikan rupiah pada perdagangan hari ini akan semakin tertekan atas dolar AS.

"Setelah menyentuh support penting di kisaran Rp16.190-an kemarin, rupiah hari ini bisa mencoba bergerak melemah ke arah Rp16.260-Rp16.280 dengan support di kisaran Rp16.190," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us