Freeport Pasok 30 Ton Emas ke Antam, RI Hemat Devisa Rp200 Triliun!

- PT Freeport Indonesia dan PT Aneka Tambang Tbk meneken perjanjian jual beli logam emas
- Kerja sama tersebut mengurangi ketergantungan Antam pada impor bahan baku logam mulia, yang dapat menghemat devisa hingga Rp200 triliun per tahun
- PTFI siap memasok hingga 30 ton bahan baku logam mulia untuk Antam, dengan kontrak selama 5 tahun senilai sekitar 12,5 miliar dolar AS
Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meneken perjanjian jual beli logam emas. Melalui perjanjian itu, PTFI memasok 30 ton bahan baku logam mulia ke Antam.
Dengan kerja sama itu, Indonesia akan menghemat devisa hingga Rp200 triliun per tahun, sebab ketergantungan Antam terhadap impor bahan baku logam mulia, terutama emas batangan berkurang.
“Hilirisasi mengoreksi itu, dengan Freeport memproduksi 50 ton, Antam mengambil 30 ton, ada penghematan Rp200 triliun,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/11/2024).
1. Freeport bisa pasok bahan baku logam mulia setelah ada smelter

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso selaku induk dari PTFI dan Antam mengatakan, selama ini Antam memang mengimpor bahan baku logam mulia.
Namun, setelah PTFI memiliki fasilitas smelter dan juga Precious Metal Refinery (PMR), maka PTFI bisa mengurangi ketergantungan Antam pada impor bahan baku logam mulia.
“Artinya rakyat Indonesia akan menikmati hasil dari bumi sendiri, dari bahan baku sampai ke bahan jadinya nanti yang dimulai dari bentuk 0,5 gram, 1 gram, bahkan sampai 1 kg ya Pak Niko,” ucap Hendi.
2. Freeport siap pasok lebih banyak bahan baku logam mulia ke Antam

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan apabila kebutuhan bahan baku logam mulia meningkat, pihaknya siap memasok untuk Antam.
“Ruang lingkupnya sekitar 30 ton yang akan di-off take oleh Antam. Kalau memang Antam butuh lebih, kami juga siap, lebih dari 30 ton juga siap. Dan kontraknya untuk tahap ini 5 tahun, kalau dihitung dari jumlah nilainya, sekitar 12,5 miliar dolar AS,” tutur Tony.
3. Antam utamakan bahan baku dari Freeport

Direktur Utama Antam, Nicholas D. Kanter alias Niko Kanter mengatakan, kesepakatan ini dibuat juga mengimbangi kemampuan Freeport memasok bahan baku logam mulia ke Antam.
Dia memastikan, Antam akan mengutamakan bahan baku logam mulia dari Freeport. Namun, jika kebutuhan meningkat, maka importasi bahan baku logam mulia masih bisa dilakukan.
“Untuk agreement ini masih dalam kapasitas produksi yang 30 ton. Kita akan pakai semua. Kalau kebutuhannya meningkat, kita akan, kalau masih akan ada impor, ya kita masih impor. Tapi selama ini bisa diproduksi dalam negeri, tentu kita akan mengambil dalam negeri,” ucap Niko.