Bahlil: Inggris Investasi Baterai Mobil Listrik 7 Miliar Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Inggris dan Indonesia kini tengah menjalin kolaborasi membangun ekosistem baterai mobil listrik atau EV Battery.
Nilai total investasi Inggris ke Indonesia, kata dia, mencapai di atas 7 miliar dolar Amerika Serikat (USD).
“Hari ini kita melakukan kerja sama ekosistem EV Battery dan membangun kawasan industri yang membangun energi baru terbarukan (EBT). Investasinya total di atas 7 miliar USD,” kata Bahlil di kawasan Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
1. Indonesia dan Inggris sudah menandatangani MoU baterai mobil listrik

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dan BritishVolt di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, beberapa waktu lalu.
BritishVolt merupakan perusahaan Inggris yang memproduksi baterai mobil listrik rendah karbon. Sementara VKTR dibentuk sebagai spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk yang berpengalaman lebih dari 40 tahun di sektor industri komponen otomotif.
2. Bahlil kawal investasi baterai mobil listrik Inggris

Kemitraan strategis antara VKTR dengan BritishVolt menjadi salah satu rencana investasi potensial asal Inggris yang akan dikawal. Itu karena sejalan dengan visi besar pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi, untuk menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi sumber daya alam.
“Harapan saya, apabila di antara kedua pemerintah sudah menjalankan perannya dengan baik, maka hubungan business-to-business antar pelaku usaha dari kedua negara pun akan berjalan dengan baik. Dalam hal ini, kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya.
3. Inggris investasi baterai mobili listrik ke Indonesia untuk pertama kalinya

Kementerian Investasi/BKPM, kata Bahlil, berkomitmen penuh dalam menyukseskan percepatan transisi energi yaitu dengan mendorong investasi yang berkelanjutan dan penerapan energi baru terbarukan (EBT) dengan mengundang investor dari berbagai negara.
Saat ini, investasi baterai listrik di Indonesia berasal dari Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan. Adapun rencana kerja sama investasi antara VKTR dengan BritishVolt ini merupakan yang pertama dari Eropa dalam konteks pengembangan industri baterai kendaraan listrik.