Bahlil Serahkan Dana Program Listrik Rp4,35 Triliun ke PLN

- Dana Rp4,35 triliun diserahkan ke PLN
- Anggaran tambahan Rp6,28 triliun untuk program strategis
- Pagu induk ESDM sebesar Rp7,84 triliun dengan realisasi 65%
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan sekitar Rp4,35 triliun dari anggaran kementeriannya diberikan sebagai penugasan kepada PT PLN (Persero) di 2025.
Dana tersebut digunakan untuk membiayai program listrik desa dan penyambungan listrik gratis bagi masyarakat.
Bahlil menjelaskan, penugasan diberikan kepada PLN karena waktu pelaksanaan yang terbatas dan perusahaan tersebut memiliki infrastruktur yang dianggap paling siap untuk menjalankan program tersebut.
"Penugasan ini kita berikan kepada ke PLN karena kami anggap bahwa waktunya pendek, dan mereka yang mempunyai infrastruktur yang memadai untuk bisa melakukan ini," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025).
1. Dana berasal dari tambahan anggaran Rp6,28 triliun

Kementerian ESDM memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp6,28 triliun pada Agustus 2025. Dana tambahan itu dialokasikan untuk membiayai sejumlah program strategis, termasuk dialokasikan ke PLN.
"Anggaran yang kami dapatkan itu sebesar Rp6,287,95 miliar (Rp6,28 triliun) karena anggarannya baru muncul di bulan Agustus," ujar Bahlil.
Program yang dimaksud seperti pembangunan listrik desa, penyediaan sambungan listrik gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), jaringan pipa, dan jaringan gas rumah tangga (jargas).
Karena tambahan anggaran baru disahkan pada akhir Agustus, proses tender baru bisa dilakukan pada September hingga Oktober. Akibatnya, penyerapan anggaran tambahan tersebut hingga November 2025 baru mencapai sekitar 2,48 persen.
2. Pagu induk ESDM sebesar Rp7,84 triliun

Bahlil menjelaskan, anggaran Kementerian ESDM terbagi dalam dua tahap, yaitu APBN Induk dan APBN Perubahan. Pada APBN Induk, pagu awal mencapai sekitar Rp8,3 hingga Rp8,4 triliun.
Namun, setelah dilakukan efisiensi, terdapat pengembalian anggaran sebesar Rp696,88 miliar, sehingga total pagu induk menjadi Rp7,84 triliun. Dari pagu induk tersebut, realisasi anggaran hingga saat ini telah mencapai 65 persen.
"Target realisasi di akhir tahun, prognosa yang kita buat itu bisa mencapai 94 persen. Ini untuk sekali lagi APBN di dalam DIPA induk," paparnya.
3. Realisasi anggaran gabungan capai 31,12 persen

Jika digabungkan antara DIPA Induk dan DIPA Perubahan, realisasi anggaran Kementerian ESDM hingga November 2025 telah mencapai 31,12 persen.
Dia juga menyebut terdapat pengembalian anggaran ke kas negara yang berasal dari efisiensi dan pemblokiran, dengan nilai mencapai sekitar Rp1,56 triliun.
"Dan diprognosa kita rencanakan untuk di 2025 Desember itu bisa mencapai 92 persen," kata Bahlil.


















