Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank DBS Prediksi Risiko Resesi Indonesia Cukup Rendah

Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times – Regional Equity Strategist Bank DBS, Joanne Goh mengatakan bahwa tingkat resesi terhadap pasar ekuitas Indonesia cukup rendah di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga yang tinggi.

“Jadi bila selama pandemik Anda melihat PDB turun menjadi sekitar 4 persen, kami melihat bahwa risiko resesi sebenarnya masih cukup rendah,” Kata Joanne dalam konferensi pers CIO Insights 4Q22 Investment Outlook secara virtual, Kamis (13/10/2022).

1. Risiko resesi Indonesia bergerak secara lambat

default-image.png
Default Image IDN

Joanne menjelaskan, ekonomi Indonesia yang berorientasi pada pasar domestik memberi peluang bagi Indonesia terhindar dari dampak resesi yang parah. Maka, bila dibandingkan dengan beberapa pasar ekspor eksternal lainnya, risiko Indonesia masih cukup kecil.

“Kami berpikir bahwa bank sentral memiliki pegangan yang sangat kuat untuk menghadapi situasi ini. Jadi risiko resesi untuk Indonesia menurut saya tidak terlalu tinggi atau hanya bergerak secara perlahan,” ucapnya.

2. Perekonomian Indonesia ditopang komoditas

Ilustrasi komoditas  (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Ilustrasi komoditas (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Joanne, sektor komoditas Indonesia yang cukup kuat juga sejalan dengan permintaannya yang tinggi mampu menopang perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun kedepan.

“Dan bagi Indonesia yang masih merupakan penghasil komoditas yang sangat kuat. Itu harus menjadi penarik yang sangat kuat untuk mendukung perekonomian dalam beberapa tahun ke depan,” jelas Joanne.

3. Komoditas jadi sumber pendapatan utama negara

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)
Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

Sementara itu, Chief Investment Officer Bank DBS, Hou Wey Fook mengungkapkan, negara ASEAN, termasuk Indonesia yang mengandalkan perekonomiannya pada sektor komoditas dapat mencatatkan kinerja yang lebih kuat dibanding negara lainnya.

Itu karena komoditas dijadikan sebagai sumber pendapatan utama negara.

“Indonesia adalah contoh utama karena memasok energi batu bara dan gas alam, serta komoditas pangan lain seperti minyak sawit dan logam ke seluruh dunia,” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kamila Sayara Avicena
EditorKamila Sayara Avicena
Follow Us