Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PosIND Cetak Prestasi Gemilang: Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90% (dok. PosIND)

Intinya sih...

  • Realisasi anggaran bansos sembako mencapai Rp10,9 triliun hingga April 2025
  • Bantuan disalurkan dalam bentuk dana tunai langsung ke rekening KPM untuk membeli kebutuhan pangan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan realisasi anggaran program bantuan sosial (bansos) sembako telah mencapai Rp10,9 triliun hingga April 2025.

Melalui unggahan akun Instagram resmi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, @ditjenperbendaharaan, total anggaran bansos sembako untuk 2025 mencapai Rp43,8 triliun, dengan target penerima sebanyak 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Realisasi bansos sembako 2025 sampai dengan 10 April 2025 mencapai Rp10,9 triliun, telah disalurkan kepada 18,2 juta KPM dengan indeks Rp200 ribu/KPM/bulan," tulis unggahan tersebut, dikutip Selasa (15/4/2025).

1. Penyaluran bantuan dalam bentuk dana, bukan beras

Ilustrasi penerima bansos (kemensos.go.id)

Kemenkeu menjelaskan, program bansos sembako merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat rentan.

Tidak seperti sebelumnya yang disalurkan dalam bentuk beras, kini bantuan diberikan dalam bentuk dana tunai yang langsung ditransfer ke rekening KPM. Dana tersebut kemudian dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pangan di agen resmi yang telah ditunjuk.

"Dana bantuan yang diberikan tidak hanya dapat dibelanjakan untuk beras dan telur saja, tetapi juga untuk sumber karbohidrat, protein dan vitamin lainnya seperti jagung, daging ayam, daging sapi, kacang-kacangan, sayur, atau buah yang dapat diperoleh di pasar lokal," tegas Kemenkeu.

2. Program dijalankan antara Kemenkeu dan Kemensos

Ilustrasi PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (dok. PT Pos Indonesia)

Program ini dijalankan melalui kerja sama antara Kemenkeu dan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), yang kemudian menyalurkan bantuan tersebut langsung kepada keluarga penerima manfaat.

Kemenkeu berharap, program bansos sembako ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mengurangi angka kemiskinan, serta menciptakan ketahanan pangan di tingkat keluarga. Selain itu, bantuan ini diharapkan mampu mengurangi beban pengeluaran KPM dan memberikan asupan gizi yang lebih seimbang.

3. Mensos ingatkan warga tidak bergantung pada bansos

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul/IDN Times Dini Suci

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang disapa Gus Ipul mengingatkan warga untuk tidak bergantung pada bansos. Hal tersebut diucapkan saat mengunjungi Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (6/4).

Ia menambahkan tujuan pemberian program bantuan sosial oleh pemerintah, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar dan membantu keluarga penerima manfaat (KPM) agar lebih mandiri. Karenanya, ia berharap KPM bisa graduasi (lulus) dari program bansos. 

"Panjenengan ini dirancang tidak untuk terus-menerus memperoleh bansos, kecuali yang lansia dan penyandang disabilitas," ujar Gus Ipul.

Editorial Team