Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bantuan Pangan Beras Bakal Dilanjutkan, Ini Bocorannya

Presiden RI, Joko Widodo, saat pemberian bantuan pangan beras ke 1.003 warga Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (23/2/2024). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetya Adi mengumumkan pemerintah akan melanjutkan program bantuan sosial (bansos) pangan hingga setelah Juni 2024.

Namun, bantuan tersebut tidak akan diberikan sepanjang tahun, mirip dengan tahun lalu yang juga tidak berjalan selama 12 bulan penuh. Saat ini, diskusi lebih lanjut mengenai jumlah bulan bantuan masih akan dilakukan.

“Bantuan pangan ini akan dilanjutkan ya cuma berapa kalinya kan gak full, tahun lalu kan tidak 12 bulan juga. Nanti deh kita ngobrol kan masih ada Juni,” kata Arief kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).

1. Anggarannya masih perlu dibahas bersama Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kantor Kementerian Keuangan. (IDN Times/Triyan)

Arief mengonfirmasi anggaran yang tersedia di Bapanas hanya mencakup hingga Juni. Jika diperlukan, penyesuaian anggaran akan dibicarakan lebih lanjut dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Fokus utama pemerintah adalah memastikan bantuan pangan tersedia bagi masyarakat yang sangat memerlukan, terutama dalam situasi harga pangan yang berpotensi naik.

“Anggarannya di Bapanas kan baru sampai Juni ya, kalau ada adjustment sama Bu Menkeu,” ujarnya.

2. Stok beras di Bulog diklaim dalam jumlah yang cukup

Jokowi cek stok beras Bulog di Singkawang. (Dok. biro adpim).

Dia juga menekankan pentingnya menjaga stok pangan. Saat ini, Bulog memiliki stok beras sebesar 1,8 juta ton. Meskipun ada potensi gangguan seperti El Nino atau La Nina, stok beras harus tetap terjaga.

“Mau ada bantuan, mau tidak ada bantuan, stok penuh. Kan kita punya stok 1,8 juta ton hari ini,” ujar Arief.

Dia juga memastikan meskipun konsumsi bulanan bisa mencapai 220 ribu ton, stok yang ada dan panen yang terus berlangsung akan mencukupi kebutuhan nasional.

3. Ada tambahan stok beras yang bersumber dari impor

ANTARA/I.C. Senjaya/aa

Arief menyebutkan impor beras sebesar 3,6 juta ton masih dalam proses. Dengan stok Bulog yang ada saat ini, ditambah dengan impor yang bertahap masuk, pemerintah memastikan cadangan beras nasional tetap aman.

“Jadi gini ya, importasi itu satu yang harus dilakukan kalau produksi dalam negeri itu terbatas. Bulog ditugaskan Badan Pangan Nasional untuk punya cadangan pemerintah. Mau panen, enggak panen, Bulog diatur stok harus di atas 1 juta ton,” sebutnya.

Cadangan tersebut penting untuk memastikan ketahanan pangan dan kemampuan Bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terlepas dari kondisi panen dalam negeri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us