Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Cara Mengumpulkan Dana Darurat Jelang Resesi 2023

ilustrasi dana darurat (unsplash.com/Josh Appel)

Jakarta, IDN Times - Dana darurat jadi satu jenis tabungan yang perlu kamu miliki di tengah kondisi perekonomian saat ini. Resesi yang membayangi dunia dan juga Indonesia semakin menegaskan pentingnya dana darurat sebagai dana cadangan buat kamu.

Resesi sendiri merupakan penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama teratur ekspansi dan kontraksi yang terjadi dalam ekonomi suatu negara.

Resesi ada kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi negara A pada kuartal I (Januari-Maret) tumbuh - 2 persen. Kemudian di kuartal II (April - Juni), pertumbuhan ekonomi negara A kembali negatif, yakni - 2,5 persen. Bila kondisi tersebut terjadi, maka negara A sudah dipastikan mengalami resesi ekonomi.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyampaikan sejumlah tips bagi Millennial dan Gen Z dalam mengumpulkan dana darurat guna menghadapi resesi tahun depan.

1. Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan

Ilustrasi memiliki dana darurat (pexels.com/karolina-grabowska)

Idealnya, dana darurat dikumpulkan sebesar 10 persen dari penghasilan yang diperoleh tiap bulannya. Andy mengatakan, presentase tersebut merupakan angka minimal yang bisa kamu kumpulkan untuk kebutuhan dana daruratmu.

"Mengumpulkan dana darurat perlu waktu, minimal 10 persen dari penghasilan kita," ucap Andy saat dihubungi IDN Times, Minggu (23/10/2022).

2. Siapkan dana darurat sebanyak tiga hingga enam kali gaji

Ilustrasi gaji (IDN Times/Arief Rahmat)

Lantas bagaimana dengan besaran dana darurat yang mesti kamu kumpulkan? Terkait hal tersebut, Andy membagi dana darurat untuk individu single dan yang sudah menikah.

"Single itu harus punya dana darurat tiga kali dari penghasilan, sedangkan (individu) married sebanyak enam bulan dari penghasilan yang tujuannya seandainya hari ini tiba-tiba perusahaan tempat bekerja kolaps, gak dapat penghasilan, kita masih punya dana beberapa bulan untuk bertahan hidup sampai kita dapat penghasilan baru lagi," tutur Andy.

3. Presentase dana darurat perlu ditambah jika memungkinkan

ilustrasi menabung dana darurat (unsplash.com/Damir Spanic)

Jika ingin dana darurat cepat terkumpul maka kamu bisa menambah jumlah presentase untuk ditabung. Hal itu dimungkinkan jika kamu memiliki ruang penghasilan cukup untuk digunakan menambah jumlah dana darurat.

Seandainya kamu punya cicilan, maka prioritasmu adalah membayar cicilan tersebut bukan justru menambah tabungan dana darurat.

"Kalau memang memungkinkan ditambah ya silakan. Kalau gak memungkinkan ya gak apa-apa, yang penting ada. Yang penting ditabung aja, disisihkan dulu aja," ucap Andy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us