Lambat Serap Anggaran, Menkeu Turun Tangan Dampingi Kementerian Baru

- Kemenkeu akan kirimkan staf jika belanja kementerian dan lembaga lambat
- Menkeu ingin genjot serapan belanja kementerian dan lembaga
- Realisasi belanja negara semester I-2025
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan akan memberikan pendampingan khusus kepada beberapa kementerian baru yang masih mengalami kendala dalam penyerapan anggaran belanja. Hal ini disampaikan menanggapi lambatnya proses belanja yang terjadi di sejumlah kementerian tersebut.
“Mengingat ada beberapa kementerian baru yang mungkin sebagian besar stafnya masih belum terbiasa dengan mekanisme pengelolaan anggaran, kami akan memberikan dukungan penuh agar proses ini berjalan lebih lancar,” ujar Purbaya saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (11/9/2025).
1. Kemenkeu akan kirimkan staf jika belanja kementerian dan lembaga lambat

Menurut Purbaya, langkah awal yang akan dilakukan adalah mengirimkan staf dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk membantu kementerian-kementerian tersebut dalam hal administrasi dan proses surat-menyurat yang diperlukan.
“Jika pendampingan awal ini belum berhasil, kami akan terus mendampingi secara intensif," ujarnya.
2. Menkeu ingin genjot serapan belanja kementerian dan lembaga

Purbaya menegaskan komitmennya untuk mempercepat penyerapan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga. Oleh karena itu, langkah evaluasi akan dilakukan secara langsung agar hambatan realisasi anggaran bisa segera diselesaikan.
“Secara berkala, saya akan mendatangi kementerian-kementerian yang masih lambat dalam pelaksanaan anggaran untuk melakukan evaluasi dan pertemuan langsung,” kata Purbaya.
Realisasi anggaran yang cepat dan tepat waktu sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah tantangan global dan kebutuhan memperkuat daya beli masyarakat. Selain itu, Purbaya berencana menggelar jumpa pers secara terbuka untuk menjelaskan kepada publik dan stakeholder lainnya mengenai kendala-kendala yang dihadapi oleh kementerian-kementerian tersebut.
3. Realisasi belanja negara semester I-2025

Adapun realisasi belanja negara pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp1.406 triliun, hanya tumbuh 0,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah ini terbagi menjadi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.003,6 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp402,5 triliun.
Sementara jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), belanja pemerintah mengalami kontraksi 0,33 persen secara tahunan pada kuartal II-2025. Angka ini membaik dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi 1,38 persen.
Purbaya menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan efisien. Ia juga menambahkan, jika penyerapan sudah optimal, pemerintah akan mempertimbangkan penambahan anggaran.
“Kalau sekarang, kalau misalnya saya kasih uang lebih banyak padahal kementerian belum bisa menyerap, enggak ada gunanya,” ujarnya.