Jakarta, IDN Times - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul sudah berdiri tujuh dekade. Berawal dari industri rumahan yang membuat jamu, kini Sido Muncul bertransformasi menjadi salah satu perusahaan jamu tradisional terbesar yang menggunakan teknologi terkini.
Apa yang membuat Sido Muncul bisa tetap eksis hingga saat ini? Berikut ini pemaparan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dalam program Suara Millennial by IDN Times.
Kunci pertama kesuksesan Sido Muncul adalah kreativitas. Meski kini banyak obat kesehatan terkini, terlebih di tengah gempuran obat impor, Sido Muncul dapat mempertahankan eksistensinya. Sido Muncul memiliki banyak varian produk, mulai dari minuman dan makanan manis, minuman energi, minuman sehat, suplemen herbal serta suplemen lainnya.
"Negara kita kaya dan obat herbal memang bermanfaat. Jadi saya ini mengerti gimana supaya tetap eksis," kata Irwan di kantornya, Jakarta, Selasa (14/1).
Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan beberapa produk Sido Muncul seperti Kuku Bima, Tolak Angin, varian jamu, kopi jahe dan lain sebagainya.
Pria yang menjabat sebagai Dirut Sido Muncul pada 2013 hingga 2016 itu juga mengatakan pentingnya faktor kecepatan dalam mengeksekusi ide dan pekerjaan.
"Segala sesuatu cepat. Supaya cepat, di organisasi kami (prosesnya) tidak begitu panjang," ujarnya.
Semua produk Sido Muncul melalui proses produksi yang maksimal. Irwan yang pernah menjadi direktur pemasaran mengatakan, agar masyarakat percaya terhadap suatu produk, maka harus ada bukti bahwa produk itu benar-benar berkualitas.
Untuk membuktikan itu, Irwan mengatakan Sido Muncul mempunyai beberapa lab seperti lab research and development, lab quality control dan lab quality assurance.
"Tiga lab itu yang diharuskan Badan POM. Kami paham, meski jamu tradisional gimana kami bisa buktikan khasiat dan keamanannya. Pembuktian itu yang harus kami lakukan. Gak bisa bilang pasti aman. Harus dibuktikan," katanya.
Meski terdengar konyol, namun Irwan mengakui faktor keberuntungan menjadi bagian kesuksesan Sido Muncul. Irwan mengatakan, dalam berusaha tidak hanya diperlukan logika namun juga keberuntungan.
"Kalau tidak beruntung, tidak bisa seperti sekarang ini," ucapnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb