Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bersama-sama Mencari Solusi untuk Pembangunan Ramah Lingkungan

Sesi "Sustainable Development: Empowering the Next Generation of Environmental Leaders" di acara IMGS 2024 pada Rabu (23/10/2024). (IDN Times/Tata Firza & Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Dalam era yang semakin didominasi oleh isu perubahan iklim (climate change) dan kebutuhan untuk transisi energi, berbagai pihak mulai meningkatkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan. Pertamina melalui sektor energi terbarukan, Grab dengan inovasi ramah lingkungannya, serta aktivis lingkungan seperti Tasya Kamila mendorong solusi hijau bagi masa depan.

Dari energi panas bumi hingga pengurangan emisi karbon, serta gerakan menanam pohon untuk anak muda, ketiganya berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan siap menghadapi tantangan lingkungan global.

Ketiganya menyampaikan pandangan mereka dalam Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 yang diselenggarakan IDN, sebuah konferensi independen yang dirancang khusus untuk generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia. Mereka berbagi dalam sesi"Sustainable Development: Empowering the Next Generation of Environmental Leaders".

Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan untuk membentuk masa depan Indonesia melalui kolaborasi antara para pemimpin dan tokoh nasional dari berbagai daerah. Acara ini berlangsung di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, pada 22-23 Oktober 2024.

1. Pertamina menyadari pentingnya beradaptasi dengan transisi energi

John Anis dalam sesi "Sustainable Development: Empowering the Next Generation of Environmental Leaders" di acara IMGS 2024 pada Rabu (23/10/2024). (dok. IDN)

Pertamina berfokus pada energi terbarukan untuk menjaga kelangsungan bisnisnya. CEO Pertamina NRE, John Eusebius Iwan Anis, menyebut adaptasi penting agar perusahaan tidak tertinggal seperti dinosaurus yang punah. Target utama adalah mendukung pemerintah mencapai net zero emission pada 2060.

Pertamina NRE telah memanfaatkan energi panas bumi berkapasitas 672 megawatt dan berencana meningkatkannya hingga 3 gigawatt. Selain itu, mereka mengembangkan PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1,76 gigawatt, serta proyek solar panel dan biomass untuk mengurangi emisi karbon.

"Kita bisa bayangkan kalau kita nggak memulai sesuatu yang baru sekarang bisa jadi kita jadi dinosaurus dan hilang ya," kata dia dalam acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 yang digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).

Meskipun ada kemajuan, John Anis mengakui tantangan seperti pembiayaan dan teknologi. Dukungan pemerintah melalui regulasi diperlukan agar energi terbarukan lebih ekonomis dan kompetitif.

Persaingan dengan energi fosil masih menjadi kendala, terutama terkait keekonomian. Teknologi hidrogen hijau juga menghadapi masalah efisiensi, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut agar lebih hemat biaya.

John Anis juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia. Riset dan inovasi diperlukan agar tenaga kerja siap menghadapi peluang bisnis energi masa depan, termasuk hidrogen dan biofuel.

2. Grab lakukan inisiatif ramah lingkungan demi keberlanjutan

Rivana Mezasya dalam sesi "Sustainable Development: Empowering the Next Generation of Environmental Leaders" di acara IMGS 2024 pada Rabu (23/10/2024). (dok. IDN)

Grab Indonesia mengimplementasikan berbagai inisiatif ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan. Melalui layanan GrabFood, pilihan untuk tidak menggunakan alat makan plastik telah mengurangi 817 juta alat makan sekali pakai di Asia Tenggara pada 2023.

Director of Digital & Sustainability Grab Indonesia, Rivana Mezaya mengatakan pihaknya juga mengurangi emisi karbon dengan sistem batching pengantaran, di mana satu pengemudi bisa mengantar pesanan ke beberapa pelanggan sekaligus.

Selain itu, Grab menawarkan opsi kendaraan listrik dalam layanan antar-jemput untuk menurunkan emisi. Penggunaan motor listrik juga meningkatkan pendapatan pengemudi Grab Bike hingga 18 persen, berkat sistem sewa harian yang lebih efisien.

Sistem sewa ini membuka peluang bagi masyarakat, termasuk perempuan, untuk menjadi mitra pengemudi tanpa perlu modal besar. Contohnya, Ibu Wahyuni yang bisa mendapatkan penghasilan mandiri dengan menggunakan motor listrik dari Grab, tanpa harus bergantung pada kendaraan milik suami.

Upaya Grab ini tidak hanya mendukung pengurangan sampah plastik dan emisi karbon, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat. Inisiatif ini membuktikan komitmen Grab dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

"Kita sih pengin banget nih untuk terus bekerja sama, kita kolaborasi dengan berbagai pihak untuk kita coba nih empower young leaders gitu kan yang memang memiliki passion dan juga bisa berinovasi di dalam bidang ini,” tutur Rivana.

3. Tasya Kamila ajak semua orang terlibat dalam gerakan lingkungan

Tasya Kamila dalam sesi "Sustainable Development: Empowering the Next Generation of Environmental Leaders" di acara IMGS 2024 pada Rabu (23/10/2024). (dok. IDN)

Tasya Kamila, artis cilik era 2000-an, telah lama terlibat dalam gerakan lingkungan. Sejak ditunjuk sebagai Duta Lingkungan Cilik pada 2005, kepedulian Tasya terhadap isu lingkungan terus berkembang.

Dia mendirikan Green Movement Indonesia, sebuah organisasi yang mengajak anak muda berkreasi dan bertindak dalam upaya menjaga lingkungan. Gerakan ini fokus pada kegiatan sederhana, seperti mengajarkan anak-anak tentang isu lingkungan dan menanam pohon di sekolah.

Dalam Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2024, Tasya menyoroti dampak nyata perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem yang menyebabkan masalah kesehatan, gagal panen, dan banjir.

"Itu isu yang harus dikendalikan bersama. Itu tugas kita semua. Kita punya andil di bumi supaya kita bisa hidup berkelanjutan," ujarnya.

Menurutnya, isu ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, dan langkah kecil setiap individu penting untuk menjaga bumi bagi generasi mendatang.

Tasya juga menekankan peran generasi muda yang semakin sadar akan isu lingkungan. Tantangan utama adalah tetap konsisten melakukan upaya ramah lingkungan, di tengah meningkatnya kesadaran terhadap masalah seperti sampah plastik yang mencemari lautan. Tasya berharap sistem yang memudahkan penerapan gaya hidup ramah lingkungan dapat semakin berkembang di masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Anata Siregar
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us