Pertamina NRE Ungkap Sederet Tantangan Atasi Perubahan Iklim

Jakarta, IDN Times - CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Eusebius Iwan Anis, menegaskan pihaknya terus berupaya melakukan langkah konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim (climate change).
Meski sudah ada sejumlah inisiatif yang dilakukan, dia mengakui masih banyak hambatan yang harus diatasi. Dia menekankan pentingnya kerja sama untuk menjadikan sektor energi terbarukan lebih baik dan berkembang.
"Tantangan masih cukup banyak tadi yang saya sampaikan ya, access to financing, teknologi, SDM, regulasi dari pemerintah itu tetap kami kerjakan bersama-sama," kata dia dalam acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 yang digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Menurutnya, tantangan utama energi terbarukan adalah keekonomian, terutama dalam persaingan teknologi seperti geothermal, gas to power, biofuel, dan hidrogen dengan bahan bakar fosil. Dia menekankan pentingnya kolaborasi untuk menjadikan energi hijau lebih terjangkau dan berkelanjutan.
John Anis juga menyoroti perlunya pengembangan teknologi agar lebih efisien, khususnya dalam produksi hidrogen hijau yang efisiensinya masih 70-80 persen dan sangat bergantung pada harga listrik. Pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk mengurangi inefisiensi dan menekan biaya.
Selain itu, dia menekankan perlunya dukungan regulasi pemerintah, termasuk soal penerapan cukai pada etanol yang digunakan untuk produksi bioetanol sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
"Nah artinya apa? pemerintah memang perlu hadir untuk membantu, karena kalau tidak akan sulit," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia juga menekankan pentingnya akses pembiayaan hijau, terutama karena banyak proyek hidrogen masih dalam tahap percontohan.
Dia menyatakan pentingnya pengembangan SDM di bidang teknologi baru seperti hidrogen, biofuel, dan turbin angin. Riset, inovasi, dan kolaborasi, ditekankan John Anis, sangat diperlukan untuk membentuk tenaga kerja yang siap menghadapi peluang bisnis masa depan dengan pola pikir terbuka dan progresif.
John Anis mengakui tantangan dalam sektor energi terbarukan tidak mudah, namun kontribusi Pertamina sudah nyata. Dia menyebut setiap perusahaan harus mengikuti penilaian ESG yang dilakukan oleh lembaga eksternal, khususnya terkait keberlanjutan.
"Dia adalah badan independen yang memang mengukur semua perusahaan-perusahaan dan Alhamdulillah Pertamina nomor satu di dunia," ujarnya.
IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air.
Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.IMGS 2024 diadakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, pada 22-23 Oktober 2024. Dalam IMGS 2024, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2025.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix sebagai Research Partner. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.