BI Keluarkan Semua Jurus untuk Stabilkan Rupiah, Apa Saja?

- BI kerahkan semua instrumen untuk stabilkan rupiah: Gubernur BI Perry Warjiyo menggunakan triple intervention untuk meredam gejolak nilai tukar terhadap dolar AS.
- BI ajak pelaku usaha jaga iklim pasar keuangan kondusif: Perry optimistis kebijakan yang dijalankan secara konsisten dapat menjaga rupiah agar tetap sesuai dengan nilai fundamentalnya.
- Alasan rupiah melemah terhadap dolar AS: Nilai tukar rupiah diperkirakan akan kembali melemah hari ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena penguatan mata uang Paman Sam yang didorong oleh revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS serta data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir terus tertekan. Mata uang Garuda sudah berada di kisaran Rp16.700-an per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi kembali melemah ke Rp16.784 per dolar AS. Sementara jeda siang ini, rupiah menguat ke level Rp16.763,5 per dolar AS.
Lantas, apa yang dilakukan Bank Indonesia (BI) saat rupiah melemah?
1. BI kerahkan semua instrumen untuk stabilkan rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, telah menggunakan seluruh instrumen yang dimiliki secara berani (bold) untuk meredam gejolak nilai tukar terhadap dolar AS, yakni dengan melakukan triple intervension.
"Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus melalui intervensi NDF,” kata Perry dalam keterangan resmi, Jumat (26/9/2025).
2. BI ajak pelaku usaha jaga iklim pasar keuangan kondusif

Perry optimistis kebijakan yang dijalankan secara konsisten dapat menjaga rupiah agar tetap sesuai dengan nilai fundamentalnya. Ia juga mengajak pelaku pasar untuk berperan aktif menciptakan iklim pasar keuangan yang kondusif.
"Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar rupiah dapat tercapai dengan baik," ujar Perry.
3. Alasan rupiah melemah terhadap dolar AS

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menjelaskan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan kembali melemah hari ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS), menyusul penguatan mata uang Paman Sam yang didorong oleh revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS serta data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan.
Selain itu, klaim pengangguran yang dirilis minggu ini berada di bawah ekspektasi pasar, menandakan ketahanan pasar tenaga kerja AS. Dengan sentimen tersebut, rupiah diprediksi bergerak dalam kisaran Rp16.700 hingga Rp16.800 per dolar AS dalam waktu dekat.
"Dengan perkembangan di global, rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp16.700-Rp16.800 per dolar AS," ujarnya.