Bisnis Charter Garuda Indonesia Moncer, Tumbuh 93 Persen

- Penerbangan charter Garuda Indonesia tumbuh 93 persen, dengan 69 penerbangan di kuartal I-2025 dan 24.618 penumpang, naik 104 persen dari tahun sebelumnya.
- Pendapatan maskapai pelat merah itu mencapai Rp11,92 triliun, naik 1,62 persen yoy. Direktur Utama menyebut bisnis penerbangan charter sebagai diversifikasi pendapatan perusahaan.
- Garuda Indonesia melayani total 5,12 juta penumpang pada kuartal pertama 2025, dengan tingkat keterisian kursi dan ketepatan waktu yang membaik.
Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan pertumbuhan bisnis penerbangan tak berjadwal alias charter tumbuh 93 persen. Tercatat, jumlah penerbangan charter mencapai 69 penerbangan di tiga bulan pertama 2025.
Jumlah penumpang untuk penerbangan charter di kuartal I-2025 mencapai 24.618 orang, tumbuh 104 persen dibandingkan kuartal I-2024.
1. Bisnis charter merupakan diversifikasi pendapatan

Berdasarkan laporan yang disampaikan dalam Earnings call Garuda Indonesia Group, pendapatan maskapai pelat merah itu sebesar 723,56 juta dolar AS atau setara Rp11,92 triliun, naik 1,62 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan pernah mengatakan bisnis penerbangan charter adalah bentuk diversifikasi pendapatan perusahaan.
"Penguatan kinerja charter ini menjadi fondasi penting dalam strategi diversifikasi pendapatan kami," kata Wamildan.
2. Garuda layani 5,12 juta penumpang

Pada kuartal pertama 2025, Garuda Indonesia Group melayani total 5,12 juta penumpang, berkat bisnis layanan umrah khusus.
Indikator lain yang juga menunjukkan tren positif adalah tingkat keterisian (seat load factor) yang membaik lima poin persentase atau menjadi 78,8 persen. Lalu, tingkat ketepatan waktu (on-time performance) yang mencapai 88,1 persen.
3. Isu Garuda Indonesia mau disuntik Danantara

Baru-baru ini, maskapai tersebut dikabarkan akan mendapatkan suntikkan modal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Sebelumnya, CEO Danantara, Rosan Roeslani mengatakan rencana itu masih dibahas dengan semua pihak yang bersangkutan.
"Nanti lah kalau itu. Karena Kita masih diskusi dengan semua pihak dalam hal itu. Sedang berjalan lah, sedang berjalan, insyaallah," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025).