BKPM Jodohkan 90 UMKM Jabar dengan 6 Perusahaan Besar

- 90 UMKM di Jabar terpilih ikut program kemitraan
- Landasan regulasi kemitraan usaha besar-UMKM
- Enam perusahaan besar peserta business matching
Jakarta, IDN Times - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kemenves/BKPM) telah mengadakan acara Business Matching yang mempertemukan Usaha Besar dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi Bidang Percepatan Hilirisasi dan Peningkatan Pengusaha Nasional, Sona Maesana mengatakan, kegiatan bersama Direktorat Pemberdayaan Usaha itu melibatkan Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Hotel Ciputra, Cibubur, Kamis (20/11/2025).
“Sesuai arahan Bapak Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Bapak Rosan Roeslani, bahwa program ini diharapkan dapat menjadi peluang bagi UMKM agar semakin berkembang dan naik kelas," kata dia dalam keterangannya, Jumat (21/11/2025).
1. Sebanyak 90 UMKM di Jabar terpilih ikut program kemitraan

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian Pemetaan Database Perusahaan PMDN/PMA yang diwajibkan bermitra dengan UMKM di wilayah Jawa Barat. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi pertemuan langsung antara perusahaan besar dengan 90 pelaku UMKM terpilih yang berasal dari Kabupaten Bekasi, Subang, Karawang, dan Bogor, demi menciptakan kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan.
Seluruh UMKM yang berpartisipasi telah melalui tahap kurasi yang dilakukan oleh Kementerian Investasi/BKPM.
“Tidak hanya itu, peluang kemitraan ini bisa membuka jalan bagi UMKM untuk masuk dalam rantai pasok (supply chain) dari usaha-usaha besar yang beroperasi di wilayah mereka," ujar Sona.
2. Landasan regulasi kemitraan usaha besar-UMKM

Direktur Pemberdayaan Usaha Kementerian Investasi/BKPM Delfinur Rizky Novihamzah turut hadir dan memberikan arahan agar UMKM dan usaha besar berkolaborasi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
“Program ini merupakan realisasi dari Permen Investhil no 1 tahun 2022 dan juga Permen invest hil no 3 tahun 2025 dan di lanjutkan Kepmen investhil no 220 tahun 2025 yang memang mengatur kemitraan antara usaha besar dan pelaku umkm," kata Rizky.
3. Daftar enam perusahaan besar peserta business matching

Sebanyak enam perusahaan besar dari berbagai sektor, termasuk logistik, transportasi, catering, dan industri manufaktur, mengikuti program ini dan membuka peluang kerja sama dengan UMKM lokal di empat kabupaten. Perusahaan tersebut meliputi PT Vinfast Automobile Indonesia, PT Oji Indo Makmur Perkasa, PT Hokkan Deltapack Industri, PT Jaya Refrigeration Equipment, PT Paramitra Gunakarya Cemerlang, PT Akasha Wira International.
Sona menambahkan, enam perusahaan besar tersebut telah berkomitmen memberikan peluang kerja sama.
“Kegiatan ini juga menjadi bentuk kehadiran negara dalam membantu UMKM naik kelas dan memperoleh manfaat langsung dari arus investasi yang masuk ke Indonesia," ujar Sona.
4. Diharapkan jadi model sinergi investasi dan ekonomi lokal

Kementerian Investasi menargetkan kegiatan business matching ini sebagai salah satu agenda prioritas untuk menjadi model sinergi antara investasi besar dan ekonomi rakyat. Pendekatan tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur ekonomi daerah, mendukung percepatan hilirisasi, dan pemerataan manfaat investasi di tingkat lokal.
“Kami ingin memastikan bahwa investasi yang datang bukan hanya menambah angka, tapi juga memberi nilai, membuka lapangan kerja, mendorong UMKM bertumbuh, dan memperkuat kemandirian ekonomi daerah,” ujar Sona.


















