Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Boikot Mendunia, Penjualan McDonald’s Turun Pertama Kali dalam 3 Tahun

Ilustrasi gerai McDonald's. (Instagram.com/mcdonaldsid)
Intinya sih...
  • Aksi boikot McDonald's sebagai dukungan kepada Palestina menyebabkan penurunan penjualan global pertama kali dalam lebih dari tiga tahun.
  • Penurunan penjualan sebesar 1,3 persen di kuartal II-2024 disebabkan oleh aksi boikot di Timur Tengah dan sentimen konsumen yang melemah di China.
  • Inflasi juga menyebabkan konsumen mencari pilihan makanan yang lebih murah, sehingga McDonald's menyediakan paket makanan seharga 5 dolar AS.

Jakarta, IDN Times - Aksi boikot McDonald’s sebagai dukungan kepada Palestina menyebabkan penurunan penjualan global pertama kali dalam lebih dari tiga tahun.

Dilansir Al Jazeera, Rabu (31/7/2024), penjualan McDonald’s secara global pada kuartal II-2024 (April-Juni) turun 1,3 persen. Penurunan itu merupakan yang pertama sejak awal pandemik COVID-19.

1. Aksi boikot runtuhkan penjualan McDonald's

Daftar merek yang diboikot oleh BDS National Comittee karena diduga mendukung Israel. (instagram.com/bdsnationalcomittee)

Penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh aksi boikot di Timur Tengah dan juga berbagai negara lain karena McDonald’s dianggap mendukung Israel.

Selain itu, sentimen konsumen yang melemah di China juga menyumbang penurunan penjualan restoran cepat saji tersebut.

2. Inflasi bikin konsumen berhemat

Ilustrasi uang tunai rupiah (pixabay.com/Mohamad Trilaksono)

Tak hanya itu, inflasi juga menyebabkan konsumen mencari pilihan makanan yang lebih murah, dan mengurangi makan di luar.

"Anda melihat konsumen berpendapatan rendah, dalam banyak kasus mereka keluar dari pasar, makan di rumah, dan mencari cara lain untuk berhemat," kata CEO McDonald's, Chris Kempczinski dalam sebuah pertemuan dengan para investor McDonald’s.

3. McDonald's putar otak cari cara kembalikan penjualan

McDonald’s Indonesia. (Dok. Istimewa)

Untuk memperbaiki penurunan tersebut, McDonald’s melakukan berbagai upaya, salah satunya menyediakan paket makanan seharga 5 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp81 ribu (kurs Rp16.289 per dolar AS).

"Kami bertekad untuk menghidupkan kembali pertumbuhan pangsa pasar di semua pasar utama kami terlepas dari kondisi saat ini. Ini tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi akan terjadi," kata Kempczinski.

Meskipun kinerja penjualan tak menggembirakan, saham McDonald's naik 4,5 persen pada Senin, (29/7) pagi karena investor tampaknya yakin dengan rencana perusahaan untuk mempertahankan keuntungan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us