BTN Dirikan Dapur Umum Berkapasitas 1.000 Porsi Makanan di Pidie Jaya

- BTN mendirikan dapur umum berkapasitas 1.000 porsi makanan per hari di Pidie Jaya, Aceh
- Koordinasi terus dijalin agar bantuan disalurkan tepat sasaran dan BTN memberikan relaksasi kredit konsumer kepada 22.879 nasabah yang terdampak banjir di wilayah Sumatra
- Data jumlah nasabah yang dapat relaksasi akan terus bergerak sesuai perkembangan kondisi di lapangan
Jakarta, IDN Times - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membangun dapur umum bagi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Fasilitas tersebut disiapkan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi para pengungsi dan relawan di lokasi bencana.
Dapur umum yang dibangun BTN memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 porsi makanan per hari. Selain itu, perseroan juga menyediakan satu tenda posko kesehatan yang dilengkapi dua dokter dan dua perawat, serta delapan tenda pengungsian bagi warga terdampak
1. Koordinasi terus dijalin agar bantuan disalurkan tepat sasaran

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, dapur umum tersebut menjadi pusat distribusi makanan siap saji guna membantu meringankan beban masyarakat di tengah kondisi darurat akibat banjir.
“Kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak,” ujar Nixon dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12/2025).
BTN juga berkomitmen untuk terus hadir dalam upaya penanggulangan bencana. Selain di Pidie Jaya, perseroan akan membangun dapur umum di Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa, dan Kabupaten Bireuen guna memperluas jangkauan bantuan.
Sebelumnya, jajaran Direksi dan karyawan BTN telah turun langsung ke sejumlah wilayah di Sumatera untuk menyalurkan bantuan dan memberikan dukungan moril kepada para korban banjir.
2.

Sebelumnya, BTN juga memberikan relaksasi kredit konsumer kepada 22.879 nasabah yang terdampak banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra. Total nilai baki debet kredit konsumer yang direlaksasi mencapai Rp1,93 triliun. Nasabah penerima relaksasi tersebut tersebar di wilayah kerja kantor BTN Banda Aceh (BSN), Medan, Padang, dan Pematang Siantar.
Nixon menegaskan, relaksasi kredit diberikan sebagai bentuk keberpihakan BTN kepada nasabah kredit konsumer yang terdampak langsung bencana, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian perbankan.
“Relaksasi kredit kami berikan secara terukur dan berbasis kondisi riil di lapangan kepada nasabah kredit konsumer. Kami ingin memastikan nasabah terdampak tidak kehilangan kesempatan untuk bangkit, sekaligus tetap dapat menjalankan kewajiban kreditnya secara berkelanjutan,” kata Nixon.
3. Data jumlah nasabah yang dapat relaksasi akan terus bergerak

Ia menjelaskan, sebanyak 22.879 nasabah kredit konsumer yang terdampak banjir tersebut merupakan hasil pemetaan dan klasifikasi tingkat kerusakan di masing-masing wilayah. Nixon menyampaikan jumlah nasabah terdampak masih berpotensi berubah seiring perkembangan kondisi di lapangan. Oleh karena itu, pemberian relaksasi kredit dilakukan secara bertahap dan adaptif sesuai kondisi terbaru di wilayah terdampak.
“Data jumlah nasabah terdampak ini masih akan terus bergerak seiring dengan perkembangan kondisi di lapangan. Karena itu, relaksasi kredit kami berikan secara bertahap dan adaptif, sesuai kondisi terbaru di masing-masing wilayah terdampak,” ujar Nixon.



















