- Januari 156,1 miliar dolar AS
- Februari 154,5 miliar dolar AS
- Maret 157,1 miliar dolar AS
- April 152,5 miliar dolar AS
- Mei 152,5 miliar dolar AS.
- Juni 152,6 miliar dolar AS
- Juli 152 miliar dolar AS
- Agustus 150,7 miliar dolar AS
Cadangan Devisa September Susut Jadi Rp2.423,8 Triliun, Ini Sebabnya

- Cadangan devisa (cadev) September 2025 turun menjadi Rp2.423,8 triliun dengan kurs Rp16.300 per dolar AS.
- Penurunan cadev dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global.
- Cadev masih di atas standar kecukupan internasional, setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa (cadev) pada akhir September 2025 sebesar 148,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp2.423,8 triliun dengan kurs Rp16.300 per dolar AS.
Posisi cadev turun dari Agustus 2025 yang mencapai 150,7 miliar dolar AS.
1. Alasan Cadev turun

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan, perkembangan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"(Cadev) juga dipengaruhi kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).
2. Cadev masih diatas standar kecukupan Internasional

Posisi cadangan devisa akhir September 2025 tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Selain itu, posisi cadev juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
3. Rincian posisi cadev periode Januari-Agustus

Denny menambahkan, Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini tetap kuat untuk mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini ketahanan sektor eksternal tetap kuat sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang tetap menarik.
"Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tuturnya.
Rincian posisi cadev periode Januari-Agustus