Capital Gain Obligasi, Peluang Cuan yang Jarang Diketahui Investor

- Kenaikan harga obligasi di pasar sekunder memungkinkan investor merealisasikan keuntungan modal (capital gain) yang signifikan dari selisih harga jual dan beli.
- Obligasi lama bisa dapat untung saat suku bunga acuan turun
Jakarta, IDN Times - Obligasi pemerintah saat ini berada dalam periode sangat menguntungkan bagi investor yang sudah memiliki sejak lama. Hal itu tetap terjadi meski Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunganya pada level 4,75 persen.
Untuk diketahui, BI tercatat telah menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate sebanyak lima kali sepanjang tahun ini.
Penurunan suku bunga acuan seringkali menjadi kabar gembira bagi investor obligasi. Saat BI memangkas suku bunga, secara otomatis harga obligasi yang beredar di pasar sekunder akan cenderung naik. Kenaikan harga obligasi di pasar sekunder ini memungkinkan investor merealisasikan keuntungan modal (capital gain) yang signifikan dari selisih harga jual dan beli.
"Daya tarik capital gain ini jarang diketahui investor obligasi. Bagi investor yang menginginkan capital gain dari obligasi maka strateginya sangat jelas, yakni mengakumulasi obligasi ketika harga obligasi rendah, karena fase ini merepresentasikan harga beli terendah sebelum terjadi reli kenaikan harga yang membuat gap ini bisa dijadikan capital gain," tutur Head of IPOT Fund & Bond, Dody Mardiansyah, dalam pernyataan resminya, Sabtu (25/10/2025).
1. Obligasi lama bisa dapat untung saat suku bunga acuan turun

Dody menambahkan, ketika suku bunga acuan turun, maka obligasi lama yang beredar, terutama dengan kupon tetap menjadi lebih menarik bagi investor yang sudah memiliki sejak lama karena menawarkan imbal hasil relatif lebih tinggi dibandingkan obligasi baru.
Peningkatan permintaan ini mendorong kenaikan harga jual obligasi dan jika investor menjual obligasinya pada harga yang lebih tinggi dari harga belinya maka ia mendapatkan capital gain.
“Oleh karena itu, obligasi dengan kupon tetap (fixed rate) seperti Surat Berharga Negara (SBN) seri FR sangat strategis untuk dibeli saat suku bunga tinggi dan dijual saat suku bunga diperkirakan atau mulai menurun,” ujar Dody.
2. Pergerakan seri obligasi pemerintah FR0097

Kekuatan mekanisme capital gain ini terilustrasi nyata pada pergerakan seri obligasi pemerintah FR0097 (jatuh tempo Juni 2043 dengan Kupon 7,125 persen). Sebagai contoh konkret, seorang investor yang membeli obligasi FR0097 pada tanggal 1 Juni 2025 di harga 100,90 persen (harga beli) dan memanfaatkan momentum penurunan yield obligasi di pasar sekunder untuk menjualnya pada tanggal 22 Oktober 2025 di harga 106,75 persen (harga jual), telah memperoleh kenaikan harga bersih sebesar 5,85 persen.
Lebih lanjut, penting untuk dicatat bahwa besarnya capital gain ini sangat dipengaruhi oleh durasi obligasi, yaitu ukuran sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Obligasi seperti FR0097, yang memiliki jangka waktu jatuh tempo panjang hingga 2043, dikategorikan sebagai obligasi durasi panjang.
3. FR0097 jadi pilihan utama investor

Obligasi dengan durasi lebih panjang akan menunjukkan sensitivitas harga yang lebih tinggi terhadap setiap pergerakan suku bunga, sehingga penurunan suku bunga memicu lonjakan harga lebih besar pada FR0097 dibandingkan obligasi dengan durasi pendek. Dengan demikian, FR0097 menjadi pilihan utama bagi investor yang memiliki pandangan pasti terhadap tren suku bunga yang menurun.
“Para investor dan pengelola dana didorong untuk mencermati lebih dalam hubungan antara kebijakan moneter dan pasar obligasi, serta mempertimbangkan obligasi durasi panjang sebagai instrumen strategis untuk memaksimalkan total return yang berasal dari kombinasi kupon yang stabil dan capital gain yang prospektif di tengah transisi kebijakan moneter saat ini,” tutur Dody.


















