Cara Daftar Skrining Kesehatan Gratis 2025

- Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program skrining kesehatan gratis mulai Februari 2025.
- Program hadir sebagai hadiah negara kepada masyarakat, fokus pada deteksi dini penyakit sesuai usia.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses oleh seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) mulai Februari 2025. Masyarakat bisa mendapatkan layanan ini secara gratis tepat pada hari ulang tahunnya.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, program ini merupakan hadiah dari negara kepada masyarakat, yang berfokus pada deteksi dini dan pencegahan penyakit sesuai kategori usia. Skrining yang dilakukan tidak hanya terbatas pada pemeriksaan umum, tetapi juga mencakup berbagai jenis penyakit yang relevan dengan kelompok usia mulai dari balita, remaja, dewasa, hingga lansia.
1. Skrining kesehatan berdasarkan kelompok usia

Program skrining ini berbeda dengan skrining yang tercakup dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang hanya mencakup 14 jenis penyakit. Skrining kesehatan gratis yang bisa dilakukan pada tanggal ulang tahun ini dirancang khusus untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang paling sering muncul pada setiap kelompok usia.
Berikut rinciannya:
1. Skrining untuk Balita dan Anak-anak (< 10 Tahun)
- Hipotiroid Kongenital: Penyakit yang dapat menghambat tumbuh kembang anak dan jika tidak terdeteksi, bisa menyebabkan gangguan mental.
- Malnutrisi: Deteksi dini untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan memiliki gizi yang cukup.
- Anemia: Penyakit yang sering terjadi pada anak-anak yang berisiko mengganggu perkembangan fisik dan mental.
- Gangguan Pendengaran dan Penglihatan: Skrining untuk mencegah gangguan yang bisa mempengaruhi kemampuan belajar anak.
2. Skrining untuk Remaja (10-17 Tahun)
- Talasemia: Penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja.
- Diabetes: Peningkatan kasus diabetes pada usia remaja membuat skrining ini penting.
- Kesehatan Gigi: Deteksi masalah kesehatan mulut yang bisa mengganggu kenyamanan hidup sehari-hari.
- Kesehatan Jiwa: Mengingat tekanan sosial dan emosional yang dialami remaja, skrining kesehatan mental menjadi sangat relevan.
3. Skrining untuk Dewasa (18-59 Tahun)
- Penyakit Ginjal Kronis: Mengingat gaya hidup yang cenderung tidak sehat, pemeriksaan ginjal sangat penting.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi sering tidak terdeteksi, padahal berisiko menyebabkan stroke dan penyakit jantung.
- Penyakit Liver: Penyakit hati yang disebabkan oleh gaya hidup dan konsumsi alkohol.
- Obesitas: Skrining untuk mencegah komplikasi yang terkait dengan obesitas seperti diabetes tipe 2.
4. Skrining untuk Lansia (> 59 Tahun)
- Penyakit Jantung: Pemeriksaan untuk mendeteksi masalah jantung yang semakin berisiko seiring bertambahnya usia.
- Osteoporosis: Penyakit yang dapat menyebabkan patah tulang, penting untuk deteksi dini pada lansia.
- Kebugaran: Pemeriksaan umum untuk memastikan lansia tetap aktif dan sehat.
- Kolesterol: Pemeriksaan kadar kolesterol untuk mencegah penyakit jantung dan stroke.
2. Lokasi dan cara daftar skrining kesehatan gratis

Skrining kesehatan gratis ini akan dilaksanakan di Puskesmas dan sekolah-sekolah bagi sesuai dengan kategori usia yang relevan. Adapun cara daftar skrining kesehatan gratis 2025 cukup mudah.
Berikut cara daftar skrining kesehatan gratis 2025:
- Masyarakat yang ingin mengikuti program ini cukup mendatangi Puskesmas terdekat pada hari ulang tahun mereka dengan membawa kartu identitas diri.
- Kemudian, lakukan pendaftaran kepada petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
- Petugas di Puskesmas akan melakukan verifikasi data berdasarkan data kependudukan yang ada di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)
- Setelah verifikasi, masyarakat akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan kategori usia yang relevan, tanpa dipungut biaya.
3. Manfaat Skrining kesehatan untuk masyarakat

Program skrining kesehatan gratis bertujuan untuk memberikan akses yang lebih mudah kepada masyarakat dalam mendeteksi penyakit lebih awal. Deteksi dini sangat penting karena memungkinkan penanganan lebih cepat, yang pada akhirnya dapat mencegah penyakit menjadi lebih serius dan meminimalkan risiko kecacatan atau bahkan kematian.
"Skrining kesehatan yang teratur bisa menyelamatkan banyak nyawa. Dengan deteksi lebih dini, kita bisa lebih cepat memberikan perawatan yang tepat sehingga penyakit tidak berkembang lebih lanjut," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu.