Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Catat Kinerja Positif di Sektor Konsumen April 2025

ilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi vesakaran)
Intinya sih...
  • Penjualan ritel barang konsumsi di China mencapai 3,72 triliun yuan atau sekitar Rp8,41 kuadriliun dengan pertumbuhan tahunan 5,1 persen.
  • Sektor jasa juga tumbuh positif dengan penjualan katering naik 5,2 persen dan penjualan kendaraan penumpang melonjak 14,5 persen.
  • Kebijakan trade-in mendorong pertumbuhan pesat produk teknologi, penjualan daring naik 8,4 persen dan turis asing ke China meningkat 54,8 persen.

Jakarta, IDN Times – Total penjualan ritel barang konsumsi di China mencapai 3,72 triliun yuan China atau sekitar Rp8,41 kuadriliun. Angka itu mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 5,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Wilayah urban mencatat pertumbuhan 5,2 persen, sementara daerah pedesaan tumbuh 4,7 persen.

Sektor jasa juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan penjualan 5,1 persen pada April. Pendapatan sektor katering naik 5,2 persen secara tahunan, melampaui laju pada kuartal I. Kategori transportasi, akomodasi, dan hiburan turut mencatat peningkatan.

Sementara itu, sektor kendaraan penumpang melesat dengan kenaikan penjualan 14,5 persen, mencapai sekitar 1,76 juta unit. Penjualan mobil energi baru melonjak 33,9 persen dan mencetak tingkat penetrasi sebesar 51,5 persen, dikutip dari Bastille Post, Sabtu (24/5/2025).

1. Produk digital dan rumah tangga mencatat lonjakan signifikan

ilustrasi robot (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kebijakan trade-in di China mendorong pertumbuhan pesat di berbagai lini produk teknologi. Penjualan peralatan rumah tangga naik 38,8 persen, sementara produk budaya dan alat kantor melonjak 33,5 persen. Penjualan furnitur dan perangkat komunikasi meningkat 26,9 persen dan 19,9 persen.

Penjualan daring juga terus mencatat pertumbuhan solid selama empat bulan pertama 2025. Penjualan produk digital online naik 8,4 persen dibanding tahun lalu. Penjualan robot pintar meroket 87,6 persen, sementara peralatan rumah pintar naik 16 persen secara tahunan.

“Pertumbuhan ini didorong oleh integrasi perdagangan domestik dan luar negeri yang kuat,” kata Seorang pejabat dari Departemen E-Commerce Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Xinhua News, Sabtu (24/5/2025).

Ia menyebut kemampuan koordinasi rantai pasok global turut mempercepat ekspansi sektor digital. Produk yang termasuk dalam kategori trade-in juga mengalami lonjakan penjualan 11,5 persen.

2. Konsumsi layanan dan wisata inbound makin bergairah

Kota Shanghai di malam hari (pexels.com/. what)

Penjualan layanan berbasis daring terus menguat, dengan hiburan online tumbuh 31,9 persen dan penjualan perjalanan naik 25,4 persen. Layanan pendidikan, kesehatan, dan olahraga turut mendukung tren ini di April. Pertumbuhan konsumsi jasa tercatat 0,4 poin lebih tinggi dibanding pertumbuhan barang.

Di sisi lain, sektor pariwisata inbound menunjukkan momentum yang kuat. Jumlah kunjungan turis mancanegara ke China dalam empat bulan pertama meningkat 54,8 persen. Total pengeluaran dari turis asing naik drastis sebesar 66,8 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Peningkatan ini menunjukkan pemulihan minat wisatawan terhadap China sebagai destinasi utama. Kategori akomodasi dan transportasi ikut terdongkrak oleh tingginya arus kunjungan tersebut.

3. Trump ancam tarif besar-besaran, saham global rontok

Bendera Uni Eropa (pexels.com/Marco)

Presiden AS Donald Trump mengancam tarif baru terhadap Uni Eropa dan perusahaan teknologi seperti Apple. Ia menyatakan iPhone yang dijual di AS harus diproduksi di dalam negeri, bukan di India atau negara lain. Jika tidak, Trump mengusulkan tarif minimal 25 persen.

Ia juga menargetkan produsen lain seperti Samsung dalam pernyataan terpisah. Selain itu, Trump menyebut Uni Eropa dibentuk untuk “mengakali AS dalam perdagangan” dan menyarankan tarif 50 persen untuk semua produk dari Eropa mulai 1 Juni 2025.

Imbasnya, indeks saham AS dan Eropa anjlok tajam pada Jumat (23/5/2025). Dow Jones turun 256 poin, S&P 500 kehilangan 0,67 persen, dan Nasdaq merosot 1 persen. Di Eropa, indeks DAX Jerman dan CAC 40 Prancis tertekan lebih dari 2 persen sebelum sedikit pulih.

Pada penutupan, CAC 40 turun 1,65 persen dan DAX melemah 1,54 persen. Indeks STOXX 600 serta bursa Italia dan Spanyol juga ikut tergelincir lebih dari 2 persen selama sesi perdagangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us