CIMB Niaga Cetak Laba Rp2,2 Triliun pada Kuartal I-2025

- CIMB Niaga catatkan laba sebelum pajak konsolidasi Rp2,2 triliun pada kuartal I-2025, naik 3,2 persen secara tahunan.
- Bank juga menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan rasio kecukupan modal masing-masing sebesar 24,8 persen dan 89,3 persen.
Jakarta, IDN Times - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun pada kuartal I-2025. Laba tersebut naik sebesar 3,2 persen secara tahunan atau secara year on year (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp71,80.
“Pertumbuhan laba serta kualitas aset yang baik mencerminkan penerapan manajemen risiko yang disiplin, yang terlihat dari perbaikan Gross Non-Performing Loan (NPL) menjadi 1,85 persen dari 2,14 persen pada periode yang sama tahun lalu,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (1/5/2025).
1. Kondisi permodalan dan likuiditas CIMB Niaga

Sejalan dengan itu, CIMB Niaga juga menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,8 persen dan 89,3 persen.
Adapun total aset konsolidasian perseroan adalah sebesar Rp371,0 triliun per 31 Maret 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
“Dalam menghadapi kondisi yang semakin dinamis saat ini, kami tetap berkomitmen untuk memberikan nilai berkelanjutan kepada seluruh stakeholders, termasuk nasabah, pemegang saham, dan masyarakat luas,” kata Lani.
2. DPK dan CASA alami pertumbuhan

Lani menambahkan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga meningkat menjadi Rp254,2 triliun atau tumbuh 2,5 persen yoy.
Rasio current account and savings account (CASA) juga mengalami kenaikan sebesar 67,4 persen. Sementara itu, CASA meningkat sebesar 7 persen yoy, didorong oleh hubungan dengan nasabah yang lebih erat sekaligus peningkatan layanan digital.
“Melalui inovasi digital dan strategi yang berfokus pada nasabah, kami berupaya untuk menjadi bank yang senantiasa menyediakan layanan yang simpler, better, dan faster. Dengan fokus ini, CIMB Niaga berada dalam posisi yang solid untuk mendukung kemajuan ekonomi Indonesia serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Lani.
3. Penyaluran kredit CIMB Niaga

Lani mengatakan, kredit/pembiayaan naik 8,7 persen yoy menjadi Rp230,1 triliun. Hal itu didorong oleh kinerja yang baik dari beberapa segmen utama.
Perbankan korporasi mencapai pertumbuhan tertinggi, yakni 13,7 persen yoy. Sementara Usaha Kecil Menengah (UKM) naik 7,6 persen yoy dan perbankan konsumer tumbuh 5,5 persen. Kemudian kenaikan di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 27,9 persen yoy.
“Kami terus menjadikan sustainability sebagai salah satu prioritas utama kami, di mana hampir 25 persen dari total pembiayaan bank atau setara dengan Rp56,6 triliun mendukung transisi yang berkeadilan, ekonomi rendah karbon, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” ucap Lani.