Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar 10 Ekonomi Paling Produktif di Dunia, Posisi Indonesia Menarik

ilustrasi pekerja sedang istirahat
ilustrasi pekerja sedang istirahat (pexels.com/Vija Rindo Pratama)
Intinya sih...
  • Irlandia: Produktivitas naik menjadi $139,1 per jam di 2025 berkat perpindahan keuntungan perusahaan global.
  • Norwegia: Mencatat produktivitas $123,6 per jam di 2025 dengan tata kelola yang kuat dan investasi energi.
  • Belgia: Produktivitas mencapai $91,6 per jam pada 2025 dengan fokus pada sektor jasa, logistik, dan teknologi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Produktivitas jadi salah satu cara paling sederhana untuk melihat seberapa efisien sebuah negara menghasilkan nilai ekonomi dari tiap jam kerja. Kamu bisa membayangkannya sebagai “seberapa mahal” setiap jam kerja dihargai dalam bentuk output.

Data produktivitas global dari International Labour Organization (ILO) memperlihatkan perubahan besar dalam dua dekade terakhir, mulai dari negara maju sampai ekonomi berkembang. Kamu bisa melihat beberapa negara mengalami lonjakan signifikan, sementara sebagian lainnya justru stagnan atau menurun. Mari kita lihat 10 besar ekonomi paling produktif dan di mana posisi Indonesia berada.

1. Irlandia

ilustrasi kota di Irlandia (pexels.com/Lukas Kloeppel)
ilustrasi kota di Irlandia (pexels.com/Lukas Kloeppel)

Produktivitas Irlandia naik dari $68,8 pada 2005 menjadi $139,1 per jam di 2025. Lonjakan ini banyak dipengaruhi perpindahan keuntungan dan aset intelektual perusahaan global seperti Apple, Google, dan Pfizer. Aktivitas akuntansi dari perusahaan multinasional tersebut mendorong angka GDP per jam meningkat tajam. Sebagian besar kenaikan tercatat sebagai efek statistik, bukan perubahan menyeluruh pada struktur ekonomi domestik.

2. Norwegia

ilustrasi Oslo, Norwegia (pexels.com/Just a Dream Pictures)
ilustrasi Oslo, Norwegia (pexels.com/Just a Dream Pictures)

Norwegia mencatat produktivitas $123,6 per jam di 2025 dan mempertahankan tren stabil selama 20 tahun terakhir. Negara ini sangat bergantung pada sektor energi namun tetap berhasil menjaga efisiensi lewat tata kelola yang kuat. Sistem investasi lewat sovereign wealth fund menjadi faktor penting dalam mempertahankan nilai produktivitas. Tenaga kerja terampil turut memperkuat kemampuan ekonomi menghasilkan output tinggi.

3. Belgia

ilustrasi negara Belgia
ilustrasi negara Belgia (pexels.com/Fuad Udemans)

Belgia mencapai produktivitas $91,6 per jam pada 2025 dengan peningkatan bertahap dari tahun ke tahun. Negara ini banyak bertumpu pada sektor jasa, logistik, dan teknologi. Integrasi ekonomi Eropa membantu mempercepat efisiensi lintas industri. Nilai produktivitasnya mencerminkan stabilitas dan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan global.

4. Belanda

ilustrasi negara Belanda (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi negara Belanda (pexels.com/Pixabay)

Belanda mencatat produktivitas $90,4 per jam di 2025. Infrastruktur modern dan digitalisasi menjadi fondasi utama bagi negara ini untuk mempertahankan posisi di jajaran atas. Sistem kerja fleksibel dan adopsi teknologi mendorong peningkatan nilai output per pekerja. Kebijakan inovatif dari sektor publik dan swasta mempercepat laju efisiensinya.

5. Swedia

ilustrasi negara Swedia (pexels.com/Vicente Viana Martínez)
ilustrasi negara Swedia (pexels.com/Vicente Viana Martínez)

Swedia mencapai produktivitas $85,7 per jam pada 2025. Peningkatan ini berakar dari investasi berkelanjutan dalam teknologi dan pengembangan tenaga kerja. Sektor manufaktur canggih dan industri life science menjadi penyumbang besar. Kebijakan sosial yang kuat ikut membantu tenaga kerja tetap produktif dan adaptif.

6. Swiss

ilustrasi negara Swiss (pexels.com/ALLY)
ilustrasi negara Swiss (pexels.com/ALLY)

Swiss mencatat produktivitas $85,4 per jam di 2025 berkat kekuatan sektor finansial, farmasi, dan teknologi presisi. Investasi riset yang tinggi meningkatkan nilai tambah setiap jam kerja. Stabilitas ekonomi menjadi faktor yang membuat produktivitas negara ini terus berada di level atas. Kualitas hidup yang baik juga berkontribusi pada performa tenaga kerja.

7. Prancis

ilustrasi negara Prancis (pexels.com/Yelena from Pexels)
ilustrasi negara Prancis (pexels.com/Yelena from Pexels)

Prancis mencapai $82,2 per jam pada 2025 dengan pertumbuhan stabil selama dua dekade. Otomatisasi industri dan modernisasi sistem kerja menjadi pendorong utama peningkatan output. Tenaga kerja yang sudah terlatih memudahkan adaptasi terhadap teknologi baru. Kebijakan pemerintah ikut memperkuat efisiensi di sektor-sektor penting.

8. Amerika Serikat

ilustrasi Memphis, Amerika Serikat
ilustrasi Memphis, Amerika Serikat (pixabay.com/BruceEmmerling)

Amerika Serikat mengalami peningkatan produktivitas dari $63,2 per jam pada 2005 menjadi $81,8 pada 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh inovasi teknologi dan skala besar industri digital. Sektor jasa berkontribusi besar terhadap nilai output secara keseluruhan. Perkembangan AI membuat proses bisnis menjadi lebih efisien dari waktu ke waktu.

9. Jerman

ilustrasi bendera negara Jerman (unsplash.com/Maheshkumar Painam)
ilustrasi bendera negara Jerman (unsplash.com/Maheshkumar Painam)

Jerman mencatat produktivitas $80,5 per jam pada 2025. Kekuatan industri manufaktur dan rekayasa memberi kontribusi besar terhadap nilai output. Otomatisasi serta peningkatan teknologi industri memperkuat efisiensi. Tantangan demografis mulai mempengaruhi kecepatan peningkatan produktivitas dalam beberapa tahun terakhir.

10. Italia

ilustrasi kafe di Venesia, Italia (pexels.com/Helena Jankovičová Kováčová)
ilustrasi kafe di Venesia, Italia (pexels.com/Helena Jankovičová Kováčová)

Italia berada di posisi ke-10 dengan produktivitas $74,4 per jam di 2025. Pertumbuhannya relatif stagnan karena rendahnya investasi dan tantangan struktural lainnya. Industri kreatif dan manufaktur tradisional tetap menjadi penyokong utama ekonomi. Pertumbuhan produktivitas berjalan lambat dibanding negara-negara Eropa Barat lainnya.

Posisi Indonesia

ilustrasi pekerja pabrik
ilustrasi pekerja pabrik (pexels.com/ERFIN EKARANA)

Indonesia mencatat produktivitas $15,7 per jam pada 2025, naik cukup signifikan dari $8,3 pada 2005. Peningkatan ini menunjukkan kemajuan bertahap seiring modernisasi industri dan perluasan digitalisasi. Bonus demografi membuka peluang besar untuk peningkatan produktivitas di masa depan. Transformasi ekonomi yang lebih agresif dapat mempercepat kenaikan nilai output per pekerja.

Produktivitas memberi gambaran tentang kemampuan sebuah negara menghasilkan nilai ekonomi dari setiap jam tenaga kerja. Negara-negara maju masih mendominasi daftar teratas berkat teknologi, pelatihan intensif, dan investasi besar. Berbagai ekonomi berkembang mulai mengejar meski laju pertumbuhannya berbeda-beda.

Perkembangan teknologi seperti otomatisasi dan AI akan semakin memengaruhi persaingan global di masa depan. Indonesia memiliki peluang untuk bergerak lebih cepat jika transformasi industri terus berjalan dan tenaga kerja berhasil ditingkatkan kualitasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Purbaya Semringah IHSG Tembus Rekor 8.602: Mantap, To The Moon!

26 Nov 2025, 21:18 WIBBusiness