10 Negara dengan Produksi Beras Terbesar di Dunia, Dominasi Asia Kuat

- India merupakan produsen beras terbesar di dunia dengan produksi sekitar 150 juta metrik ton, setara dengan 28% pasokan global.
- China menghasilkan sekitar 145,28 juta metrik ton beras, atau 27 persen dari total produksi dunia, mayoritas dikonsumsi sendiri.
- Bangladesh menyumbang 36,6 juta metrik ton beras, atau sekitar 7% produksi global, dengan tantangan banjir musiman sebagai hambatan utama.
Beras bukan cuma makanan pokok, tapi juga jadi simbol budaya dan sumber energi utama bagi miliaran orang di dunia. Hampir setiap negara di Asia punya ikatan erat dengan nasi, entah lewat sajian harian, tradisi, atau perekonomian yang bergantung pada hasil panennya.
Ternyata, sebagian besar produksi beras global memang terkonsentrasi di Asia, yang menjadikannya pusat sekaligus penopang ketahanan pangan dunia.
Pada 2024-2025, produksi beras dunia mencapai lebih dari 535 juta metrik ton. Dari angka sebesar itu, 10 negara besar ini menyumbang porsi dominan. Kalau kamu penasaran siapa saja pemain utamanya, yuk simak daftar berikut!
1. India

India mencatat produksi sekitar 150 juta metrik ton beras, setara dengan 28 persen pasokan global. Selain jadi produsen utama, India juga memimpin ekspor dunia dengan lebih dari 18 juta metrik ton.
Jenis beras yang diekspor pun beragam, mulai dari basmati premium hingga varietas non-basmati. Pasarnya meluas dari Bangladesh, Arab Saudi, sampai negara-negara Afrika. Keberhasilan India ini banyak ditopang oleh lahan luas dan sistem irigasi besar yang menopang petani.
2. China

China menghasilkan sekitar 145,28 juta metrik ton, atau 27 persen dari total produksi dunia. Bedanya dengan India, mayoritas hasil panen ini dikonsumsi sendiri oleh lebih dari 1,4 miliar penduduknya.
Sentra produksi beras China ada di kawasan Sungai Yangtze yang subur, ditambah dukungan program pemerintah untuk petani. Walau lebih fokus memenuhi kebutuhan domestik, China tetap mengekspor sebagian kecil ke negara tetangga seperti Jepang dan Filipina.
3. Bangladesh

Bangladesh menyumbang 36,6 juta metrik ton beras, atau sekitar 7 persen produksi global. Beras di sini tumbuh subur di Delta Gangga yang terkenal subur. Karena beras jadi makanan pokok utama, hampir seluruh produksi digunakan untuk kebutuhan nasional.
Tantangan terbesar mereka adalah bencana banjir musiman. Saat pasokan kurang, Bangladesh biasanya mengimpor dari India agar kebutuhan rakyatnya tetap aman.
4. Indonesia

Indonesia menghasilkan sekitar 34,1 juta metrik ton beras, setara dengan 6 persen produksi global. Sebagai negara dengan populasi besar, fokus utamanya adalah mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Pulau Jawa dan Sumatra jadi pusat produksi utama. Meski cukup tinggi, produksi ini kadang belum cukup saat terjadi kekeringan, sehingga impor dari Thailand atau Vietnam tetap diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan stok nasional.
5. Vietnam

Vietnam menghasilkan 26,95 juta metrik ton beras atau 5 persen dari total dunia. Negara ini terkenal sebagai eksportir besar, terutama dari wilayah Delta Mekong yang dijuluki “Rice Bowl”.
Jasmine rice dari Vietnam banyak diminati di pasar internasional, terutama di China, Filipina, hingga Afrika. Dengan kualitas premium, Vietnam berhasil menjaga posisi pentingnya dalam perdagangan beras global.
6. Thailand

Thailand memproduksi sekitar 20,55 juta metrik ton, setara 4 persen dari pasokan global. Beras Thailand, terutama jasmine rice, sangat populer di pasar internasional karena aroma dan kualitasnya.
Pasarnya meluas ke Amerika Serikat, Timur Tengah, hingga China. Faktor keberhasilan Thailand datang dari cuaca yang relatif stabil dan sistem irigasi yang mendukung produksi berkualitas tinggi.
7. Filipina

Filipina menghasilkan 12,37 juta metrik ton beras atau 2 persen dari total dunia. Walau produksinya cukup besar, jumlah penduduk yang tinggi membuat negeri ini tetap harus mengimpor, terutama dari Vietnam dan Thailand.
Pemerintah Filipina terus berusaha meningkatkan efisiensi pertanian agar bisa lebih mandiri, meski tantangan seperti badai tropis sering memperlambat usaha tersebut.
8. Myanmar

Myanmar menghasilkan sekitar 11,9 juta metrik ton beras (2 persen produksi global). Irrawaddy Delta jadi pusat pertanian utama yang membuatnya jadi salah satu lumbung padi kawasan Asia Tenggara.
Meski infrastruktur pertaniannya belum sekuat negara tetangga, Myanmar tetap bisa mengekspor ke China dan Bangladesh, menjadikannya pemain penting di level regional.
9. Pakistan

Pakistan mencatat produksi 9,72 juta metrik ton beras, atau sekitar 2 persen dari total dunia. Keunggulan Pakistan terletak pada basmati rice yang harum dan berkualitas tinggi.
Daerah Punjab dan Sindh dengan dukungan Sungai Indus menjadi pusat utama. Sebagian besar produksi diekspor ke Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa, membuat Pakistan punya reputasi baik di pasar global.
10. Kamboja

Kamboja menghasilkan 8,47 juta metrik ton beras (sekitar 2 persen produksi global). Selain jadi makanan pokok rakyatnya, Kamboja juga semakin aktif dalam ekspor, terutama ke China dan Uni Eropa. Pemerintah Kamboja mendorong modernisasi pertanian untuk meningkatkan hasil dan memperbesar kontribusi di pasar internasional.
Dari daftar ini terlihat jelas kalau Asia benar-benar jadi pusat produksi beras dunia. India dan China saja sudah menyumbang lebih dari separuh kebutuhan global.
Meski begitu, negara-negara lain seperti Vietnam, Thailand, hingga Pakistan juga memainkan peran vital dalam menjaga ketahanan pangan internasional. Buat kamu yang sehari-hari makan nasi, ada baiknya tahu kalau sepiring nasi di meja makan ternyata bagian dari rantai panjang produksi global yang sangat kompleks.