Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta-Fakta Beras Premium Kosong di Ritel, Kelangkaan Belum Tuntas

Fakta-Fakta Beras Premium Kosong di Ritel, Kelangkaan Belum Tuntas
Stok beras di Alfamart Jalan KH Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat pada Minggu, (31/8/2025) kosong. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Stok beras premium langka di ritel modern.
  • Mentan sebut ada pergeseran distribusi dari penggilingan besar ke kecil.
  • Beras SPHP digelontorkan ke ritel modern untuk mengatasi kelangkaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kelangkaan beras premium di ritel-ritel modern masih menghantui masyarakat Indonesia. Kata kunci atau keyword beras langka masih ramai diperbincangkan di media sosial.

Adapun kelangkaan beras premium telah terjadi sejak Juli 2025. Di beberapa ritel, stok sejumlah merek beras premium masih kosong. Beberapa sudah kembali terisi, meski berubah ukuran atau harganya naik.

Berikut fakta-Fakta beras premium yang langka.

1. Stok beras premium menghilang dari ritel modern

IMG_2610.jpeg
Stok beras di Indomaret Jalan KH Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat pada Minggu, (31/8/2025) kosong. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurut  Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengatakan, stok beras memang sudah lama belum pulih.

"Memang untuk stok-stok tertentu misalnya beras, untuk saat ini keadaannya memang belum full terisi," kata Solihin kepada IDN Times.

Seorang warga Bekasi, Mitza Arki mengatakan, dirinya masih kesulitan mencari beras premium di minimarket. Misalnya di Alfamart kawasan Rawalumbu. Dia mengaku hanya menemukan beras SPHP (kualitas medium), dan beras Topi Koki (beras khusus).

"Adanya beras yang SPHP, harganya Rp75 ribu sama kayak Sania. Sama beras Topi Koki," ucap Mitza saat dihubungi IDN Times, Selasa (9/9/2025).

Beberapa warganet mengeluhkan kelangkaan beras premium di ritel modern. Misalnya di X, pengguna dengan akun @amckrn mengatakan tak menemukan stok beras di supermarket.

"Real stock beras langka banget, gue kemaren belanja bulanan ga liat tuh beras sama sekali di supermarket," tulisnya.

Lalu akun @Yaudahlahyaaa5 mengeluhkan hal yang sama. "Udah gila emang ni negara, masa beli beras dibatesin satu org satu. Mana warna berasnya beda2. Bulan lalu beli beras sumo masih 90an, skrg langka bgt dimana2 abis. Hidup di negara kaya, tp apa2 susah".

2. Mentan sebut ada pergeseran distribusi

IMG_7335.jpeg
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memastikan stok beras tidak langka.  Terkait pasokan beras di ritel-ritel yang terbatas, menurutnya disebabkan oleh pergeseran pola distribusi dari penggilingan besar ke penggilingan kecil.

"Pabrik kecil ini mampu menggiling seluruh gabah yang diproduksi di Republik ini, paham maksudku? Kemudian ada tambahan kapasitas yang besar dengan sedang 50 juta ton. Kalau yang besar-sedang ini menurun produksinya, ini bergeser ke pabrik kecil," kata Amran di kantor pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Saat ini, pemerintah berupaya menggencarkan produksi beras dari penggilingan-penggilingan kecil. Dikarenakan kondisi itu, sebagian besar beras yang diproduksi penggilingan disalurkan ke pasar tradisional. Hal itulah yang menyebabkan stok beras di ritel modern terbatas.

"Dia masuk ke pasar tradisional. Saya ulangi ya ini penjelasannya, kapasitas pabrik kecil, saya ulangi supaya lebih jelas, kapasitas pabrik kecil itu kemampuannya 116 juta ton. Perhatikan baik-baik kemudian produksi gabah hanya 65 juta. Artinya apa? Pabrik kecil ini mampu menggiling seluruh gabah yang diproduksi di Republik ini," ujar Amran.

3. Beras SPHP digelontorkan ke ritel modern

Beras SPHP Bulog. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Beras SPHP Bulog. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Untuk mengatasi kelangkaan beras, pemerintah memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk mendistribusikan beras ke ritel modern.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Riza Ramdhani mengatakan, meski pendistribusian sudah digencarkan, namun tetap membutuhkan waktu. Apalagi permintaannya sangat besar.

"Penyalurannya butuh waktu, sedangkan yang butuh kan besar ya, demandnya besar, penyalurannya kami akan masifkan," ujarnya di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).

Dia mengatakan, pihaknya telah menyalurkan 327.718 ton beras SPHP. Jumlah tersebut setara dengan 22 persen dari target distribusi pada akhir 2025.

"Total kami hari ini sampai 327.718 ton, yaitu setara dengan 22 persen dari total 1,5 juta ton yang diperintahkan kepada kami," ucap Rizal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Pemerintah Undang Investor Bangun Giant Sea Wall Pantura Jawa

09 Sep 2025, 18:38 WIBBusiness