Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar Profil Perusahaan Produsen Obat Sirop yang Ditarik BPOM

Kepala BPOM Penny K Lukito (IDN Times/Helmi Shemi)

Jakarta, IDN Times - BPOM mendapati tiga perusahaan farmasi yang produknya menunjukkan adanya kandungan cemaran etilen glikol (EG) dan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas. Kandungan EG tersebut ditemukan pada 5 produk berdasarkan hasil sampling yang dilakukan sampai 19 Oktober 2022.

Ketiga perusahaan yang dimaksud, dikutip dari situs web resmi BPOM adalah PT Konimex, PT Yarindo Farmatama, dan Universal Pharmaceutical Industries.

PT Konimex sebagai produk Termorex Sirup (obat demam) bernomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Selanjutnya dari PT Yarindo Farmatama, kandungan berbahaya itu ditemukan pada produk Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Dari Universal Pharmaceutical Industries, ditemukan kandungan EG pada tiga produknya. Pertama, Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml. Selanjutnya Unibebi Demam Sirup (obat demam) dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @ 60 ml.

Terakhir adalah Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @ 15 ml.

1. Profil PT Konimex

ilustrasi obat sirop (IDN Times/Aditya Pratama)

Mengutip situs resminya, perusahaan farmasi Konimex didirikan di kota Solo. Konimex merupakan kependekan dari Kondang Impor Ekspor yang didirikan pada tanggal 8 Juni 1967 oleh Djoenaedi Joesoef, atau biasa dipanggil Pak Djoen.

Untuk memastikan produk-produknya mudah diperoleh masyarakat di mana saja, Konimex mendirikan PT Sinar Intermark dan PT Marga Nusantara Jaya sebagai distributor resminya. Seiring berjalannya waktu, kedua perusahaan tersebut dilebur menjadi PT Marga Nusantara Jaya yang memiliki tanggung jawab dalam memasarkan produk Konimex dengan merata dari tingkat grosir, pasar tradisional, pengecer, toko obat, apotek, hingga semua jenis pasar swalayan di semua kota di Indonesia.

Jaringan distributor Konimex terus bertambah, dari 33 cabang pada tahun 1992, bertumbuh menjadi 56 cabang pada tahun 2017, serta didukung armada kendaraan dan ribuan staf dari Banda Aceh hingga Jayapura.

Pada gilirannya, Konimex melebarkan sayapnya dengan melakukan penetrasi ke pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan bahkan ke kawasan Timur Tengah, yaitu Saudi Arabia.

2. Profil PT Yarindo Farmatama

ilustrasi obat sirop (IDN Times/Aditya Pratama)

PT Yarindo Farmatama adalah anak perusahaan Fahrenheit. Ide pembentukan anak perusahaan ini berawal dari krisis keuangan tahun 1998 di Indonesia. Fahrenheit melihat pergeseran pertumbuhan pasar dari pasar generik bermerek ke pasar generik yang lebih rendah.

Melihat ini sebagai peluang, Fahrenheit memutuskan untuk memasuki pasar dengan mendirikan anak perusahaan manufaktur generiknya, PT Yarindo Farmatama, berlokasi di Serang, Banten.

Dikutip dari situs resmi Fahrenheit, dalam kurun waktu lebih dari lima tahun sejak didirikan, Yarindo Farmatama telah menikmati tingkat pertumbuhan lebih dari 50 persen per tahun.

Sedangkan Fahrenheit, selaku induk perusahaan lahir dari pemikiran beberapa dokter dan ahli bedah yang percaya bahwa obat konvensional kurang potensial, dan percaya bahwa hanya obat berkualitas yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semuanya berawal pada 8 Agustus 1988.

Fasilitas manufaktur pertama Fahrenheit dibangun di sebuah kompleks industri besar di Tangerang, Jawa Barat di atas lahan seluas dua hektare.

3. Profil Universal Pharmaceutical Industries

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Universal Pharmaceutical Industries, disingkat UNIPHARMA adalah salah satu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri farmasi di Suriah. UNIPHARMA adalah perusahaan keluarga terbatas yang didirikan pada tahun 1990.

Perusahaan farmasi tersebut, dikutip dari situs web resminya, terletak sekitar 15 km dari Damaskus, di Jordan Highway. Berada di bangunan seluas 9.666 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 16.205 m2 dan ada rencana perluasan gedung sekitar 3.000 meter persegi.

UNIPHARMA bekerja sama dengan para ahli dari perusahaan farmasi internasional, di mana mereka memproduksi produknya di bawah lisensi dan di bawah pengawasan langsung mereka untuk menegaskan kontrol kualitas dan jaminan kualitas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us