Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dampak Tarif AS, Perusahaan Mobil Jepang Genjot Pasar Amerika Latin

Mobil Mazda. (unsplash.com/czon00)
Mobil Mazda. (unsplash.com/czon00)
Intinya sih...
  • Mitsubishi dan Mazda genjot penjualan mobil di Amerika Latin untuk mengatasi tarif AS
  • AS turunkan tarif impor mobil Jepang menjadi 15 persen setelah negosiasi perdagangan dengan Jepang
  • Penurunan tarif mobil Jepang di AS berdampak besar pada perusahaan mobil Korea Selatan, memaksa mereka untuk memperbarui strategi di pasar AS
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan otomotif Jepang, seperti Mitsubishi Motors dan Mazda Motor memutuskan untuk menggenjot penjualan mobilnya di negara-negara Amerika Latin. Langkah ini menyusul tingginya tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS). 

Pada Agustus, perusahaan otomotif besar Jepang, seperti Toyota, Honda, dan Nissan menyatakan tidak menaikkan harga mobilnya di AS imbas tarif resiprokal. Namun, kenaikan harga mobil Jepang di AS imbas dari kenaikan biaya musiman. 

1. Berniat tingkatkan penjualan di Brasil, Argentina, dan Kolombia

Bendera Brasil. (unsplash.com/samuelcm)
Bendera Brasil. (unsplash.com/samuelcm)

Mitsubishi yang memiliki pabrik di Brasil lewat kontraktor eksternal akan mengekspor mobilnya ke negara tetangga Brasil, seperti Argentina. Selain itu, penjualan mobil Mitsubishi di Brasil mencapai yang tertinggi pada Juli 2025 dalam 4 tahun terakhir. 

Sementara, Mazda akan mengurangi volume pengiriman mobil dari pabriknya di Meksiko ke AS imbas tingginya tarif. Namun, Mazda akan meningkatkan ekspor mobil ke negara Amerika Latin lainnya, seperti Kolombia, dilansir dari Fakti

Mitsubishi mengaku akan mengalami kerugian sebesar 32 miliar yen (Rp3,5 triliun) imbas tarif AS. Sedangkan Mazda akan merugi hingga 233,3 miliar yen (Rp26 triliun) jika masih mengekspor mobil ke AS. 

2. AS turunkan tarif impor mobil Jepang menjadi 15 persen

Mobil Toyota. (unsplash.com/photosbykrishp)
Mobil Toyota. (unsplash.com/photosbykrishp)

AS akhirnya bersedia menurunkan tarif mobil yang diimpor dari Jepang dari awalnya 27,5 persen menjadi 15 persen. Langkah ini sebagai hasil dari negosiasi perdagangan antara AS dan Jepang. 

Meskipun demikian, tarif ini masih tergolong tinggi dibandingkan saat Presiden Donald Trump dilantik yang hanya 2,5 persen. Penetapan tarif 15 persen ini membuat perusahaan otomotif Jepang harus melakukan restrukturisasi jaringan suplai dan meminimalisir dampak tarif, dilansir Japan Forward.

Tingginya tarif ini kemungkinan akan membuat perusahaan otomotif Jepang untuk berfokus pada mobil mewah di pasar AS. Sebab, konsumen mobil mewah tidak terlalu berdampak besar dari tarif resiprokal. 

3. Perusahaan otomotif Korea Selatan terdampak penurunan tarif mobil Jepang di AS

Mobil KIA. (unsplash.com/bot_va)
Mobil KIA. (unsplash.com/bot_va)

Penurunan tarif mobil Jepang di AS berdampak besar pada perusahaan mobil Korea Selatan (Korsel). Penjualan mobil asal Korsel di AS diperkirakan akan turun drastis karena kalah bersaing dengan mobil buatan Jepang karena terdampak tarif 25 persen. 

Menteri Perdagangan Korsel, Yeo Han-koo mengatakan, tidak terburu-buru dalam berdiskusi dan mencapai persetujuan dengan AS. Namun, ia mengupayakan untuk menurunkan tarif impor mobil di AS hingga 15 persen sesegera mungkin, dikutip dari The Korea Times

CEO Hyundai Motors, Joe Munoz mengatakan bahwa perusahaannya harus memperbarui strategi di AS. Perubahan strategi ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran dari investor soal pasar mobil di AS. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Trump Kenakan Perusahaan Bayar Rp1,66 M untuk Visa Pekerja Asing

20 Sep 2025, 18:08 WIBBusiness